Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi

Sudah Berjalan 2 Hari Sekolah Jam 5 Pagi, Warga Protes, Gubernur : Tak Mampu Silahkan Pindah Anaknya

Hari pertama, kami menerapkan ini hanya ada 7 orang siswa yang tepat waktu, tetapi untuk hari ini ada lumayan banyak sekitar 70 hingga 80 siswa...

|
Dok Pos Kupang.com
Foto kiri : Siswa sekolah jam 5 pagi, foto kanan : Gubernur NTT Viktor Laiskodat. 

TRIBUNGAYO.COM - Tak main-main Gubernur NTT Viktor Laiskodat meminta kepada orang tua murid untuk memindahkan anaknya apa bila tidak sanggup menjalani kebijakan terkait sekolah jam 5 pagi.

Meskipun banyak protes, Gubernur NTT Viktor Laiskodat menolak untuk mencabut kebijakan terkait masuk sekolah jam 5 pagi atau pukul 05.00 Wita.

Kebijakan sekolah jam 5 pagi di NTT untuk dua sekolah unggul itu sudah mulai diberlakukan sejak hari Senin 27 Februari 2023.

Hari kedua menerapkan aturan jam sekolah yang dimulai dari pukul 05.00 Wita, SMA Negeri 6 Kupang tetap temukan masalah klasik.

Hal ini disampaikan Kepala SMAN 6 Kupang Hendrikus Hati  di ruang kerjanya, Selasa 28 Februari 2023.

"Hari ini adalah hari kedua penerapan jam sekolah yang dimulai dari pukul 05.00 Wita.

Baca juga: Dasar Hukum Sekolah Jam 5 Pagi, Gubernur : Kau Pikir Sendiri, Pengamat : Kebijakan Diskriminatif

Untuk hari pertama, kami menerapkan ini hanya ada 7 orang siswa yang tepat waktu, tetapi untuk hari ini ada lumayan banyak sekitar 70 hingga 80 siswa,"ungkap Hendrikus.

Hendrikus sampaikan, untuk kendala yang dialami SMAN 6 Kupang dalam menerapkan aturan baru ini tetap pada masalah klasik yang selalu sama.

"Kendala-kendala itu diantaranya kebiasaan bangun pagi anak-anak yang terlambat, kendaraan atau angkutan yang belum memadai dan masih proses penyesuaian. 

Awal-awal memang masih proses penyesuaian sehingga kita mulai dengan melakukan banyak kegiatan di pagi hari itu," sebut Hendrikus

Hendrikus mengaku bahwa, sampai dengan hari kedua, hari ini, menerapan aturan itu belum ada laporan sedikitpun dari orang tua siswa-siswi SMAN 6 Kupang terkait dengan aturan yang baru diterapkan.

Bahkan, menurutnya, orang tua siswa juga mendukung adanya aturan tersebut.

"Kendala utamanya adalah terkait kendaraan itu. Kalau bisa bemo beroperasi mulai jam 04.30 Wita dan kalau bisa untuk beroperasi sampai ke Terminal Belo.

Baca juga: Viral Sekolah Jam 5 Pagi Sudah Berlaku 4 Hari, Siswa Ini Tanggapi Santai

Anak-anak sering terlambat karena tidak adanya angkutan umum yang sampai ke sini," keluhnya

Lebih lanjut Hendrikus Sampaikan, untuk jam pembelajaran di SMAN 6 Kupang saat ini dibagi ke dalam tiga shift karena gedung lainnya masih dalam proses rehab, dengan jumlah murid di SMA Negeri 6 yaitu 1087.

Dan, khusus untuk siswa yang menerapan masuk pukul 05.00 sebanyak 324 siswa yakni kelas 12 semua.

"Untuk siswa-siswi  kelas 12 masuk jam 05.00 Wita pulang  jam 09.30 Wita, kelas 11 masuk jam 10.00 Wita pulang jam 12.30 Wita dan kelas 10 masuk jam 13.00 Wita pulang jam 17.15 Wita," jelasnya.

Namun, lanjutnya, jika mengikuti jam sekolah normal tanpa ada shift maka semuanya masuk pagi pukul 05.00 Wita dan pulang jam 12.00 Wita.

Terkait hal yang menjadi solusi dari kendala-kendala yang dialami dalam penerapan aturan baru itu, Hendrikus mengaku bahwa sebelum aturannya diberlakukan, Ia pernah meminta kepada kepala Dinas (Kadis) Perhubungan agar jangakauan angkutan umum bisa sampai ke SMA Negeri 6 Kupang.

"Kadis perhubungan pernah ke sini dan memang waktu itu, bemonya beroperasi sampai ke sini selama satu bulan saja setelah itu sudah tidak lagi. Sekarang ini, angkutan umum itu hanya putar sampai di Jalur 40 saja," tuturnya.

Selain kendaraan itu, sambung Hendrikus, SMA Negeri 6 juga membutuhkan penerang jalan demi untuk menyamanan murid dan guru di Sekolah SMA Negeri 6 ini terutama di Zona 1 Kelurahan Belo dan Kekurahan Sikumana itu yang kami minta dukungan dari pemerintah dan orang tua.

Hendrikus menambahkan, terkait adanya tanggapan-tanggapan negatif dan positif dari masyarakat, SMA Negeri 6 Kupang lebih mengutamakan masukan yang datang dari siswa, karena mereka yang menjalaninya.

"Kami membaca tanggapan dari teman-teman semuanya, tetapi kami lebih menanggapi masukan positif dan negatif dari para siswa karena mereka yang mengalami, menjalankan dan melakukannya. 

Apalagi kurikulum kita saat ini student center yaitu berpusat kepada siswa," tutupnya.

Sementara itu, Ketua Komite SMA Negeri 6 Kupang, Agustinus Bole Baja mengatakan, dihari kedua menerapkan aturan masuk sekolah jam 5 di SMA Negeri 6, Ia menemukan guru-guru dan siswa/i memang betul-betul menerapkan aturan tersebut. Walaupun masih ditemukan adanya siswa-siswi yang terlambat.

" Saya di sini Sebagai ketua Komite yang mewakili orang tua murid semuanya di Sekolah ini percaya bahwa apapun yang  menjadi kebijakan sekolah tentunya tujuannya baik untuk meningkatkan kualitas murid dan Sekolah. Namun perlu diperhatikan pula dari sisi keamanan dan kenyamanan bagi siswa-siswi," katanya

Agistinus mengaku bahwa belum ada rapat bersama secara tatap muka antara dirinya dan kepala Sekolah SMA Negeri 6, Namun mereka berkoordinasi melalui telepon.

"Untuk dalam waktu dekat mungkin kami akan melakukan rapat dan menghadirkan orang tua. Tapi pemberitahuan terkait aturan baru ini di orang tua murid sudah disampaikan melalui siswa-siswi,"tuturnya

Lebih lanjut, Agustinus menyampaikan bahwa, ia tetap memantau perkembangan dari penerapan aturan yang baru diberlakukan di Sekolah, supaya jika menemukan persoalan-persoalan bisa diselesaikan bersama.

"Semoga melalui penerapan aturan ini, SMA Negeri 6 berhasil untuk mencapai dan masuk dalam kategori 200 besar Sekolah terbaik Nasional," harapnya

Agustinus berharap agar guru-guru SMA Negeri 6 tetap komitmen dan konsisten untuk datang ke Sekolah saat pagi. Sementara untuk para siswa agar selalu semangat dalam menjalankan aturan tersebut untuk menjadi anak yang lebih baik. Selanjutnya, Untuk orang tua harus terus mendukung anak-anak agar bisa menciptakan dan menghasilkan pribadi yang lebih baik.

Sementara itu, Bertiana, salah satu siswi SMA Negeri 6 Kupang yang tinggal di daerah Sikumana menyampaikan beberapa kendalanya dalam menerapkan aturan yang baru diberlakukan di sekolahnya.

"Selama dua hari ini saya bangunnya pagi jam 04.00 Wita datang ke sekolah sekitar hampir mau jam 5. Kadang saya juga takut karena di Jalan masih Gelap, apalagi jalan yang seperti hutan-hutan tidak ada lampunya, jadi takut juga kalau ada orang yang tidak baik di jalan," keluhnya

Selain itu, Bertiana juga sampaikan bahwa dirinya yang tinggal dengan wali atau keluarga membuat dia sedikit susah untuk masuk sekolah pukul 05.00 Wita, karena harus bekerja sebelum berangkat ke Sekolah

"Sekarang saya harus bangun jam 03.30 Wita untuk beres-beres di rumah dulu sebelum Jalan ke Sekolah, dan harus buru-buru juga agar tidak terlambat. Memang ini agak berat, tapi mau bagaimana lagi kita harus ikut aturan," ungkapnya.

Bertiana berharap agar pihak Sekolah bisa memberikan waktu toleransi keterlambatan bagi siswa/i yang terlambat masuk Sekolah. Sementara untuk pemerintah, Ia berharap agar lampu penerang jalan secepatnya bisa dioasang di Jalan ya

Tak Mampu Silahkan Pindah Anaknya

Dikutip dari PosKupang.com, Rabu (1/3/2023), Viktor Laiskodat menegaskan, apabilah wali murid menolak mematuhi kebijakan sekolah jam 5 pagi, silahkan anaknya dipidah ke sekolah lain.

“Saya mempersilahkan orang tua siswa untuk memindahkan anaknya dari sekolah terkait jika tidak mampu,” kata Gubernur NTT Viktor Laiskodat dalam sambutannya di pembukaan Sidang Sinode GMIT, Selasa 28 Februari 2023. 

Terangnya, bagi orang tua yang ingin mendorong anaknya ke situ, dia akan disiapkan dengan baik menjadi pemimpin masa depan.

“Yang tidak mau tidak dipaksa, monggo geser kasih keluar anaknya," tegas Viktor Laiskodat.

Perdebatan mengenai siswa yang sulit bangun pagi, Viktor Laiskodat sesumbar bahwa kebijakan ini mendorong siswa bangun lebih awal. Apalagi di dua sekolah itu merupakan sekolah unggul. 

Nantinya akan ada kerja sama dengan lembaga yang membantu siswa bisa masuk ke perguruan tinggi ternama. Lembaga itu akan membantu pengajaran dan mempersiapkan siswa lebih dini untuk bersaing dalam perguruan tinggi. 

Dia memberi contoh bila siswa itu ingin masuk ke Harvard university, maka lembaga yang membantu itu wajib menyiapkan siswa tersebut untuk mampu masuk dalam kampus ternama itu. 

Ia kembali menjelaskan, matahari terbit di NTT pada pukul 05.48 Wita. Menurut dia, filosofis seorang tokoh itu disiapkan adalah sebelum matahari terbit maka sudah harus beraktivitas. 

Viktor Laiskodat menegaskan dirinya tidak akan mencabut kebijakan ini. Terlepas dari pemimpin baru nantinya mau melanjutkan atau mencabut itu. Tetapi selama kepemimpinannya kebijakan itu tetap diberlakukan. 

Sebab baginya ini sangat penting. Dengan anggaran yang besar itu maka anak-anak akan disiapkan dengan baik dalam suatu sistem yang baik juga. 

Bagi dia, setiap perubahan pasti menuai pro dan kontra. Karena itu, ia sepakat bahwa perlu ada analisis dan kajian. Di samping Viktor mengaku saat ini sedang dilakukan kajian. 

Sebagaimana dikutip dari siaran YouTube Biro Setda Provinsi NTT, gubernur Viktor menerangkan anggaran yang begitu besar untuk investasi Pendidikan.

Namun, menurutnya lagi minim sekali siswa mampu masuk ke perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia maupun Universitas Gajah Mada. 

Viktor menyebut kebijakan itu merupakan hasil pertemuannya dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT serta para kepala sekolah. Kebijakan menurut dia hanya berlaku pada dua sekolah. 

"Dua sekolah itu sekolah unggul. Unggul dalam pengetahuan, unggul dalam karakter," kata dia. 

Mantan anggota DPR RI itu bilang dua sekolah itu untuk mencukupi segala kekurangan. Ia mengaku NTT tidak bisa disamakan dengan Jakarta. Kekurangan NTT seperti infrastruktur hingga suprastruktur. 

"Semua kita kurang, kecuali uang," sebutnya. 

Anggaran NTT untuk pendidikan sebesar 50 persen. APBD NTT mengalokasikan 35 persen atau melampaui amanat undang-undang yakni 20 persen. Belum lagi intervensi DAU dan DAK. 

Maka untuk menjawab besaran anggaran itu diperlukan desain khusus. Oleh karena itu, rencana khusus itu berfokus ke dua sekolah yakni SMAN 1 dan SMAN 6. 

Namun, ada sekolah yang justru meminta untuk menjalankan program demikian. Gubernur Viktor Laiskodat kemudian mengiyakan permintaan itu. 

"Ya coba saja. Nanti kita lihat ada yang sanggup. Laporan kepala dinas kepada saya, dua punya kemampuan dan dapat menjalankan. Pertama SMA 1, dua SMA 6," kata dia. 

Dua sekolah itu menurut dia akan berjalan terus dengan kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 Wita. Karena itu, kalau ada kekurangan seperti kendaraan umum, dilakukan evaluasi. (*)

Berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Hari Kedua Terapkan Siswa Sekolah Jam 5 Pagi, SMAN 6 Kupang Tetap Temukan Kendala Klasik dan Gubernur NTT Tolak Cabut Kebijakan Siswa Sekolah Jam 5 Pagi

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved