Berita Aceh Tengah

Dewantara Bawakan "Didong Aman" dalam Kopi Gayo Didong Runcang di Taman Inen Mayak Teri Takengon

Grup didong Dewantara dari Kecamatan Kebayakan tampil daa "Kopi Gayo Didong Runcang" di Taman Inen Mayak Teri Takengon, Satbu (4)3)2023) malam 

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
TribunGayo.com/Fikar W Eda
Grup didong Dewantara seusai pertunjukan Kopi Gayo Didong Runcang, di Taman Inen Mayak Teri Takengon, Sabtu (4/3/2023) malam 

Laporan Fikar W.Eda/Aceh Tengah

TRIBUNGAYO COM, TAKENGON - Grup didong Dewantara dari Kecamatan Kebayakan tampil daa "Kopi Gayo Didong Runcang" di Taman Inen Mayak Teri Takengon, Satbu (4)3)2023) malam 

Ini adalah pekan ketiga penyelenggaraan event yang menyediakan hadiah total Rp 50 juta persembahan  Taradita Grup, kelompok usaha didirikan dr Eddi Junaidi SpOG SH MKes.

Penampilan Dewantara disakskan ratusan penonton yang  memadati arena pertunjukan.

Megenaan kostum kemeja putih dan Kerawang Gayo,penampilan Dewantara mendapat kesan yang sangat baik dari penonton dan dewan juri, terdiri dari Ceh M Din dari Timang Rasa, Ceh Surya dari Pangan Masa, dan Ceh Mursyid dari Siner Pagi.

Dewantara makan itu membawakan salah satu didong legendaris berjudul Aman. Didong ini diciptakan Ceh Danan atau Abd Rahman. Didong ini lahir pada saat terjadi perdamaian pada peristiwa DI/TII. 

Dewantara generasi penerus terdiri dari Busra, Helmi, Diko, Riski dan didukung para penepok yang juga masih muda.

Dewantara didirikan tahun 1940 dii Kampung Gunung Bukit Kecamatan Kebayakan Aceh Tengah.

Baca juga: Tiga Seniman Gayo Bicara Kopi Gayo Didong Runcang dalam "Cerite Senye" RRI Takengon 

Dewantara artinya perwakilan suara rakyat didirikan oleh tokoh-tokoh  masyarakat Kampung Gunung Bukit Kecamatan.

Ceh  generasi pertama adalah Almarhum Abd Rahman atau Ceh Daman,  Almarhum Aman Das dan almarhum Aman Hasan.

Generasi kedua tahun 1952 terdiri dari Almarhum Ceh Abdurrahman atau Ceh Daman, Almarhum Tengku Drs Amir Daud, almarhum Ama Ecek, dan Almarhum Pidauddin atau Ceh Udin.

Ceh generasi ketiga pada 1960-1968 terdiri dari Zulkarnain atau Zul Dewan, Tgk Khaliluddin.

Selanjutnya ceh generasi keempat 1970-2020,  adalah Zulkarnain atau Zul Dewan, Irfan Ahusna atau Irfan Dewan, Zaitakbar atau Ceh Zait, Harun, Kastalani, Busra atau Bus Dewan.

Pertunjukan Dewantara dalam Kopi Gayo Didong Runcang itu juga menyertakan "ceh kucak" dan peniup suling bambu.(*)

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews

Baca juga: Dewantara Kebayakan Tampil dalam Kopi Gayo Didong Runcang di Takengon

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved