Berita Aceh
Proyek Irigasi Rp 44,8 Miliar Mangkrak, Petani di Aceh Utara Aliri Sawah Pakai Pompa Bantuan
Masyarakat dari sembilan kecamatan di Aceh Utara dan satu kecamatan di Lhokseumawe sudah tiga kali musim atau sejak 2021 gagal menanam padi
TRIBUNGAYO.COM,LHOKSUKON – Masyarakat dari sembilan kecamatan di Aceh Utara dan satu kecamatan di Lhokseumawe sudah tiga kali musim atau sejak 2021 gagal menanam padi, karena tak bisa mengairi sawah dari irigasi krueng pase.
Proyek Bendung Krueng Pase yang berada di perbatasan Desa Leubok Tuwe Kecamatan Meurah Mulia dengan Desa Maddi Kecamatan Nibong, Aceh Utara sudah mulai dibangun pada Oktober 2021.
Proyek multiyears (tahun jamak) tersebut ditender Balai Wilayah Sungai Sumatera I Aceh pada tahun 2021, yang dimenangkan PT Rudi Jaya asal Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai kontrak Rp 44.8 miliar, yang bersumber dana dari APBN.
Bendung tersebut berfungsi untuk mengairi areal sawah yang mencapai 11.000 hektare dalam delapan Kecamatan di Aceh Utara dan satu kecamatan di Kota Lhokseumawe, yaitu Blang Mangat.
Namun, sayangnya sampai sekarang saluran darurat irigasi yang dijanjikan akan dibangun rekanan, sampai awal 2023 belum terealisasi.
Bahkan, proyek tersebut mangkrak.
Penjabat Bupati Aceh Utara telah menyerahkan mesin pompa air untuk membantu petani dalam mengairi areal persawahan mereka di lima gampong dalam Kecamatan Meurah Mulia.
Baca juga: PJ Gubernur Aceh Surati Menteri PUPR Minta Percepat Pembangunan Irigasi Krueng Pase di Aceh Utara
Hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan para petani yang tidak bisa turun ke sawah karena areal persawahan mengalami kekeringan disebabkan lambannya penyelesaian pembangunan bendung Krueng Pase yang terletak di Gampong Lubok Tuwe, perbatasan Kecamatan Meurah Mulia dan Kecamatan Nibong.
Pj Bupati Azwardi didampingi secara khusus mendatangi lokasi pembangunan bendung Krueng Pase, setelah sebelumnya menyerahkan bantuan pompa air untuk kelompok tani, pada 2 Maret 2023.
Azwardi didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara Erwandi, SP, MSi, Kabag Humas Setdakab Aceh Utara Muslem SSos, Camat Meurah Mulia Andree Prayuda, SSTYP, MAP, dan Kapolsek Meurah Mulia Ipda Ramadhan.
Kedatangan Azwardi disambut sejumlah tokoh masyarakat Lubok Tuwe, termasuk Ketua Forum Komunikasi Peduli Petani Krueng Pase Kecamatan Meurah Mulia, Ismail Yusuf.
Bantuan yang dikirim oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I itu diterima oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Lubok Tuwe pada Rabu, 1 Maret 2023.
Enam pompa air itu berukuran 3 inci, akan dimanfaatkan untuk pompanisasi sawah di lima gampong supaya masyarakat bisa menanam padi.
Lima gampong itu yaitu Lubok Tuwe, Ujong Kuta Batee, Pulo Blang, Teungoh Kuta Batee, dan Gampong Beuringen. Semuanya dalam Kecamatan Meurah Mulia.
Baca juga: Ketua DPRK Minta Pemerintah Aceh Bangun Irigasi Lawe Kinga di Aceh Tenggara
Kepada masyarakat Pj Bupati Azwardi mengharapkan agar menjaga dengan baik enam pompa air tersebut dan mengoperasikannya sesuai dengan kesepakatan bersama untuk mengairi sawah.
| Rokok Ilegal Rugikan Negara dan Daerah, Bea Cukai Ajak Warga Berani Lapor |
|
|---|
| Kasatpol PP dan WH Aceh Tengah: Rokok Ilegal Rugikan Daerah, Warga Harus Peduli dan Berani Melapor |
|
|---|
| Satpol PP & WH Aceh Tengah Nyatakan Siap Dukung Penindakan Rokok Ilegal di Daerah |
|
|---|
| 5.000 Ton Kopi Gayo Bakal Diekspor ke Tiongkok |
|
|---|
| Aceh Tengah Gempur Rokok Ilegal, Satpol PP dan Bea Cukai Gelar Sosialisasi Kepada Pelaku Usaha |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.