Berita Bener Meriah
BPS Sebut Angka Kemiskinan Ekstrem di Bener Meriah 6,96 Persen
Angka kemiskinan eksteam di Kabupaten Bener Meriah tahun 2022 berada diangka 6,96 persen.
Laporan Bustami I Bener Meriah
TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Angka kemiskinan eksteam di Kabupaten Bener Meriah tahun 2022 berada diangka 6,96 persen.
Angka inipun menurun drastis bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 2021 diangka 10,16 persen.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bener Meriah mencatat persentase kemiskinan di Bener Meriah kini berada di posisi 6,96 persen atau 168 ribu jiwa per Desember 2022.
Jumlah itupun mengalami penurunan drastis sekitar 3.2 persen dalam periode 2021-2022 yang lalu.
"Kondisi di tahun 2022 tersebut menjadi angka penurunan kemiskinan ekstrem tertinggi di Bener Meriah, sedangkan untuk tahun 2023 sedang kita lakukan pendataan.
Kemungkinan akhir tahun baru keluar angkanya," ungkap Kepala BPS Bener Meriah, Devi Indriastuti, SST MSi kepada TribunGayo.com, Rabu (8/3/2023).
Menurut Devi, banyak sekali faktor yang mendongkrak penurunan angka kemiskinan ekstrem di Bener Meriah.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Aceh Tengah 2022 Naik, Kepala BPS: Tiga Kategori Ini Sumbang Peran Cukup Tinggi
Salah satu hal utamanya yaitu peran dari pergerakan ekonomi sektor pemerintahan, sedangkan dari sektor swasta pergerakan ekonominya masih relatif minim.
"Kalau di Bener Meriah sektor pemerintahan masih menjadi sektor utama dalam upaya menurunkan angka kemiskinan, namun kalau Kabupaten atau kota besar lain, peran swasta juga akan terlibat," ungkap Devi
Devi menjelaskan, untuk mengukur seseorang itu masuk dalam katagori miskin atau tidak yaitu dengan cara menggunakan konsep kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan.
Patokan pengeluaran dalam satu bulan untuk satu jiwa tahun 2022 di Bener Meriah yaitu sebesar Rp 512.000 per bulan untuk katagori kemiskinan biasa.
Sedangkan kalau kemiskinan ekstrem di Bener Meriah diangka Rp 380.000 jiwa dalam sebulan.
"Nah kalau dalam sebulannya pengeluaran kurang dari garis angka kemiskinan, maka masih dianggap miskin.
Walaupun aset dari masyarakat ini banyak, namun kalau tidak dikonsumsi maka tetap dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar,"jelasnya.(*)
Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews
Baca juga: Bantu Sukseskan Regsosek 2022, Polres Bener Meriah Terima Penghargaan dari BPS
Ramai Isu Sertifikat Non-SHM Tak Berlaku 2026, Ini Penjelasan Resmi BPN Bener Meriah |
![]() |
---|
Demi Persyaratan PPPK Paruh Waktu, Warga Ramai-ramai Urus SKCK di Polres Bener Meriah |
![]() |
---|
Bupati Bener Meriah Intruksi Bentuk Pos Ronda Malam di Kampung Demi Tingkatkan Keamanan |
![]() |
---|
Kronologi Mobil Box Terjun ke Jurang di Bener Meriah |
![]() |
---|
Pengumudi Patah Kaki Usai Mobil Terjun ke Jurang di Bener Meriah, Berikut Identitasnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.