Kebakaran Gayo Lues

Isak Tangis Warnai Pemakaman Siswa SMP Meninggal Hangus Terbakar di Gayo Lues, Begini Kronologinya

Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, ini sosok siswa yang masih duduk dibangku sekolah kelas 2 SMP di Kecamatan Pining Gayo Lues meninggal dunia

|
Penulis: Rasidan | Editor: Rizwan
TribunGayo.com
Putri Andini (15) korban kebakaran meninggal dunia di Gayo Lues, Jumat (31/3/2023) 

Percakapan Terakhir Korban dengan Sang Ayah

korban kebakaran yang meninggal dunia di Dusun Lah, Desa Pining Induk, Kecamatan Pining, Gayo Lues bernama Putri Handayani Binti Sabri (15) yang masih duduk di bangku SMPN 1 kecamatan Pining.

Almarhumah tercatat seorang siswi yang pintar di sekolahnya, dan pandai mengaji juga disertai dengan suara yang merdu dibandingkan dengan kawan-kawan sebayanya.

Almarhumah Putri tercatat di sekolahnya sebagai salah satu siswi berprestasi dan masuk juara tiga besar setiap semesternya.

Baca juga: Sosok Gadis SMP Meninggal Dunia Dalam Kebakaran Hebat di Gayo Lues

Selama ini almarhumah tinggal bersama nenek dan kakeknya sejak kecil, lantaran kedua orang tuanya sudah berpisah.

Saat ini, sang ayah bernama Sabri (40) sudah sekitar 4 tahun lebih berada di Kota Langsa. Sementara ibunya di Kuala Simpang, Aceh Tamiang.

Namun demikian, soal kebutuhan sehari-hari korban selalu dipenuhi oleh orang tuanya.

Bahkan hampir setiap hari selalu berkomunikasi lewat video call WhatsApp antara almarhumah dengan orang tuanya.

Beberapa jam sebelum kepergiannya untuk selama-lamanya almarhumah Putri masih sempat berkomunikasi dengan canda rianya bersama sang ayah.

"Sekitar jam 17.00 WIB, ia masih video call dengan saya. Bahkan setelah video call dilanjutkan dengan percakapan lewat WhatsApp sambil bercanda ria," kata ayah korban kebakaran almarhumah Putri Handayani kepada TribunGayo.com, Jumat (31/3/2023) malam.

Kalau soal mengaji, almarhumah bisa diandalkan dan kesolehahnya juga diakui seperti puasa dan ibadah lainnya, begitu juga dengan prestasi di sekolahnya  selalu masuk juara tiga besar.

Namun Allah berkehendak lain dan menjanjikan yang terbaik untuk almarhumah Putri Handayani.

Sabri mengaku, putrinya selama ini tinggal bersama nenek dan kakeknya di Dusun Lah Desa Pining Induk setelah dibangunkan rumahnya.

Saat peristiwa kebakaran terjadi, Putri Handayani tidur di lantai dua rumah neneknya bangunan semi permanen itu.

Ia mengaku, terakhir bertemu langsung dengan putrinya itu sekitar tiga tahun yang lalu, namun untuk komunikasi lewat video call dan WhatsApp hampir setiap hari.

Selain bercanda ria juga menanyakan kabar anaknya dan nenek serta kakek almarhumah putri.

Hasil percakapan terakhir dengan almarhumah putrinya itu sempat menanyakan berapa penghasilan ayahnya sebulan, dijawabnya 30 hari sebulan.

Lalu dijawab almarhumah Putri, sudah kubuatkan Rp 500 ribu perbulan.

"Untuk apa nanya seperti itu anak ku," tanya sang ayah kepada putrinya itu.

Lalu almarhumah menjawab jika guru mengajinya menanyakan hal itu.

Setelah percakapan itu, dilanjutkan dengan permintaan putrinya untuk mengirimkannya pulsa.

"Bentar iya anakku," kata Sabri pada putrinya itu atas permintaannya.

Nah ini percakapan dan canda ria terakhir, antara Sabri dan putrinya tersebut, sebelum akhirnya Putri meninggal dunia karena kebakaran.

Seperti diberitakan, Putri Handayani (15) yang tinggal di Dusun Lah Desa Pining Induk kecamatan Pining, Gayo Lues ditemukan hangus terbakar dalam musibah kebakaran yang terjadi pada Jumat (31/3/2023) sekitar pukul 02.30 WIB.

Bahkan dalam musibah kebakaran tersebut menghanguskan 9 unit rumah warga yang rata dengan tanah dan 4 unit rumah warga lainnya mengalami rusak. (*)

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews

Baca juga: THR ASN Cair 10 Hari Sebelum Lebaran dan Ada Kenaikan, Menpan RB Sebut Guru Dapat Tunjangan Profesi

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved