Sosok
Sosok Subari Pedagang Kaki Lima di Aceh Tengah Sukses Kuliahkan Anaknya Hingga Ke Pulau Jawa
Sosok Subari yang tangguh, penuh tanggung jawab, dan rela berkorban. Berwajah tegas namun penuh kasih sayang, itulah kata-kata yang dapat...
Penulis: Romadani | Editor: Budi Fatria
Sosok Subari Pedagang Kaki Lima di Aceh Tengah Sukses Kuliahkan Anaknya Hingga Ke Pulau Jawa
TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Suasana hiruk pikuk menghiasi Pasar Paya Ilang, Takengon, Aceh Tengah pada, Senin (10/4/2023).
Hari itu, terlihat para pedagang dan pembeli yang disibukkan dengan aktivitas mereka masing-masing.
Berjalan menyusuri lorong-lorong pasar, tampak seorang pria paruh baya yang saat itu sedang menjajakan dagangannya.
Sesekali, ia terlihat sedang melayani konsumen yang datang membeli rempah-rempah untuk kebutuhan dapur.
Tribungayo.com pun datang menghampiri pria yang bernama Subari.
Dengan senyuman dan sapaan Subari menyambut kehadiran kami.
Telihat sikap ramah dan rendah hati dari sosok ayah inspiratif itu.
Baca juga: Sosok AKP Wawan Darmawan, Polisi Berdarah Gayo yang Bikin Gerah Pemain Narkoba di Aceh Tengah
Bagaimana tidak, Subari yang hanya berjualan kaki lima mampu kuliahkan anak-anaknya ke perguruan tinggi hingga ke pulau Jawa.
Bahkan, tidak terlihat sedikipun rasa lelah dirawut mukanya yang mulai menua.
Bagi Subari yang terpenting percaya dan yakin rezeki sudah ditetapkan oleh Allah SWT.

Melihat sosok Subari yang tangguh, penuh tanggung jawab, dan rela berkorban. Berwajah tegas namun penuh kasih sayang.
Itulah kata-kata yang dapat menggambarkan sosok ayah dari 9 anak ini.
Melewati banyak lika-liku dunia, asam garam kehidupan telah dirasakannya.
Subari yang kini berusia 70 tahun memang bukan seseorang yang berpendidikan tinggi layaknya para profesor.
Namun, nasihat-nasihat hebat yang selalu dituangkannya merupakan pelajaran paling berharga bagi kehidupan.
Sosok ayah yang menjadi inspirasi bagi anak-anaknya ini kesehariannya bekerja sebagai pedagang kelontong kecil di Pasar Paya Ilang, Takengon.
Usaha ini pun dijalani kurang lebih selama 20 tahun.
Mengawali kisah pada tahun 90-an saat itu konflik bersenjata antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Republik Indonesia.
Subari dan keluarga tinggal di Aceh Timur, keluarga bersuku Jawa ini pun akhirnya memilih jalan untuk pindah ke Kota Binjai.
Beberapa tahun tinggal di Binjai, selanjutnya tahun 1998 akhirnya mereka kembali ke Aceh tepatnya di Kampung Pantan Sile, Kecamatan Kute Panang, Aceh Tengah.
Di sana, ia memulai kehidupan baru menjadi seorang petani.

Konflik bersenjata saat itu belum usai, akhirnya Subari memutuskan untuk pindah ke Takengon, Aceh Tengah pada tahun 2000.
Dengan tekad berani, Subari memulai bisnis kecil-kecilan membuat produk tempe hasil olahan sendiri.
"Kita dulu jualan tempe, namun karena tempe kurang peminat, kita akhirnya jualan," kenangnya.
Sejak tahun 2000 hingga sekarang, Subari bersama istri menekuni profesi sebagai pedagang di pasar tradisional Takengon.
Dengan modal kecil, ia sanggup mengontrak rumah di kawasan Kampung Tetunyung, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah.
Pertama bagi pria berdarah Jawa ini menjual rempah-rempah kebutuhan pokok di Pasar Inpres Takengon.
Kemudian, ia pindah tempat ke bagian pasar pagi lama atau Pasar Bawah Takengon, terakhir hingga saat ini Subari berjualan di Pasar Paya Ilang Takengon.
Ayah dari 9 anak itu terus gigih menjalani hidupnya, karena yang ia yakini ada Tuhan menentukan takdir manusia.
"Ya kita terus yakin, kuncinya nya ya usaha kita yakin aja, jangan asal-asalan, rezekinya pasti ada, itu dijamin Allah kan," ungkap pria bersahaja itu.
Laki-laki kelahiran Pulau Siantar tahun 1953 itu mengaku pernah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Namun, ia bertekad kesembilan anaknya harus menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi.
"Saya SMP pun gak tamat waktu itu, tapi saya kerja keras untuk anak-anak jangan kayak bapaknya lah gitu," terang dia.
Hal itu pun terbukti, kini sembilan anak Subari terbilang berhasil dan sukses di dunia pendidikan.
Saat ini, empat anaknya berada di Ibu Kota Jakarta bekerja di salah satu perusahaan yang telah ia dirikan sendiri.
Satu anaknya berada di Kota Medan, Sumatera Utara yang mengikuti jejak Subari sebagai pedagang.
Selebihnya, empat anaknya berada di Aceh Tengah ada yang berstatus ASN dan yang paling bungsu saat ini tengah menempuh pendidikan perguruan tinggi di Universitas Gajah Putih.
Tak heran, ketekunan ibadah serta mencari rezeki yang halal, Subari dan Istri kini tersenyum bahagia melihat kehidupan anak-anaknya menjadi pribadi yang tumbuh dan berkembang baik sesuai dengan harapan.
"Alhamdulillah sekarang sudah lebih santai, anak-anak sudah pada besar," katanya sambil tersenyum.
Seperti kata pepatah, Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian. Bersakit dahulu bersenang kemudian.
Itulah yang dirasakan oleh Subari dan keluarga.
Perjuangan keras melewati liku-liku dunia telah ia lewati.
Kini Subari hidup tenang dan damai sambil berjualan di Pasar Paya Ilang Takengon.
Sebelum adzan berkumandang, ia segera bergegas meninggalkan barang dagangannya dan langsung beranjak ke Meunasah terdekat.
Subari dan Istri juga telah menjalankan ibadah umrah pada tahun 2022 lalu.
Kini ia juga telah memiliki tempat tinggal yang nyaman bersama istri dan anak bungsunya.
Tak jarang, saat menjelang lebaran tiba, seluruh keluarga berkumpul di rumahnya.
Anak-anak di perantauan pun kembali ke kampung halaman untuk bertemu dengan Ayah tercinta.
"Yang saya tekankan pada anak-anak ya itu, selain ilmu dunia yang dicari tapi ilmu akhirat itu tidak kalah penting, maka saya selalu didik anak-anak ke agama," terangnya.
(Tribungayo.com/Romadani)
Update berita lainnya di Tribungayo.com dan GoogleNews
Subari Pedagang Kaki Lima
Subari
Aceh Tengah
sosok
ayah
sosok inspiratif
Takengon
Universitas Gajah Putih Takengon
Penemuan Mayat Membusuk di Kampung Mekar Jadi Ayu Bener Meriah, Polisi Temukan Obat-obatan |
![]() |
---|
Polisi Ungkap Kronologi Penemuan Mayat Duda Membusuk dalam Rumah di Bener Meriah |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Bener Meriah Geger Lagi, Penemuan Mayat Membusuk di Kampung Mekar Jadi Ayu |
![]() |
---|
Sosok Iptu Andika Ardiansyah Putra Bogor Berhasil Ungkap Sindikat Prostitusi di Aceh Tengah |
![]() |
---|
Peduli Terhadap Kesehatan Mental, Siti Ghina Jadi Sosok Inspiratif yang Beri Konseling Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.