Berita Nasional

Google Ingatkan Semua Pengguna Gmail Waspadai Modus Penipuan, Begini Cara Cegahnya

Peringatan disampaikan Google untuk berhati-hati terhadap modus penipuan baru di layanan e-mail mereka.

Editor: Rizwan
Kompas.com
Ilustrasi Gmail.(Jarretera/Shutterstck via Business Insider) 

TRIBUNGAYO.COM - Penipuan di era digital kini kian marak.

Pelaku melakukan aksinya dengan berbagai cara guna meraup keuntungan pribadi.

Terkait maraknya penipuan, Google baru-baru ini menerbitkan peringatan kepada seluruh pengguna Gmail.

Mengutip Kompas.com, Selasa (2/5/2023) peringatan disampaikan Google untuk berhati-hati terhadap modus penipuan baru di layanan e-mail mereka.

“Dengan berfokus menyediakan pengalaman pengguna sebaik mungkin, Google telah mendapatkan kepercayaan sebagai merek terpercaya. Namun, oknum lain terkadang mencoba mengatasnamakan Google untuk menipu orang lain,” ungkap Google di blog resminya.

Modus penipuan kali ini menargetkan seluruh pengguna Gmail melalui pesan baru di Inbox.

Kabar terbaru melaporkan bahwa pelaku kejahatan, alias hackers, bakal mengirimkan e-mail palsu ke setiap pengguna dengan judul “Online Reward Program” (Penghargaan Program Daring).

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Giz China, Selasa (2/5/2023), ketika pengguna yang menjadi target penipuan membuka pesan tersebut, ia akan diberitahu bahwa dirinya terdaftar dalam program penghargaan online.

Baca juga: Viral, Kisah Alquran Seukuran Perangko di Albania Membuat Satu Keluarga Muallaf

Pesan palsu tersebut seolah-olah membuat pengguna yakin bahwa perusahaan sudah berhasil melakukan pencarian sebanyak 18,25 miliar kali di Google.

“Keberhasilan” tersebut tercapai karena setiap pengguna setidaknya sudah melakukan 10 juta kali pencarian.

Begini kira-kira bunyi pesannya: “Selamat, Anda adalah pengguna Google yang beruntung. Setiap 10 juta pencarian tercapai di seluruh dunia, kami akan mengumumkan kepada pengguna dengan mengirimkan hadiah tanda terima kasih. Anda adalah pengguna yang beruntung!”

Pesan tersebut juga dilaporkan mencantumkan sebuah tautan (link) yang bisa diklik oleh pengguna.

Namun, jika pengguna terkecoh dan tertarik untuk mengeliknya, hackers bakal melancarkan praktik penipuan tersebut untuk mencuri data pribadi.

Jenis modus penipuan yang beredar bisa dikatakan sebagai kasus penipuan yang baru.

Tidak hanya identitas saja yang dicuri, pelaku kejahatan juga dimungkinkan mencuri uang pengguna.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved