Berita Bener Meriah

Kasus Perceraian di Bener Meriah Tahun 2023 Tinggi, Dominan Pertengkaran dan Faktor Ekonomi

Angka kasus perceraian di Kabupaten Bener Meriah, sepanjang tahun 2023 ini terbilang tinggi.

|
Penulis: Bustami | Editor: Jafaruddin
For Tribungayo.com
Panitera Mahkamah Syar’iyah Simpang Tiga Redelong, Kabupaten Bener Meriah Sukna S.Ag. 

Laporan Bustami I Bener Meriah 

TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Angka kasus perceraian di Kabupaten Bener Meriah, sepanjang tahun 2023 ini terbilang tinggi.

Data yang dihimpun TribunGayo.com hingga per bulan Mei 2023, kasus perceraian yang ditangani Mahkamah Syar'iyah Simpang Tiga Redelong Bener Meriah mencapai 101 perkara perceraian.

Faktor utama angka percerain di Kabupaten Bener Meriah masih mendominasi akibat pertengkaran yang terus menerus.

"Hingga bulan Mei 2023 ini kasus perceraian yang sudah kita tangani mencapai 101 kasus.

Istri meminta cerai dibanding diceraikan atau talak cerai oleh suaminya masih juga mendominasi," kata Panitera Mahkamah Syar’iyah Simpang Tiga Redelong, Sukna SAg Kepada TribunGayo.com, Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Rizky Febian Ngamuk Labrak Teddy Pardiyana, Lina Jubaedah Sempat Lakukan Ini Sebelum Cerai dari Sule

Kata Sukna, faktor utama terjadinya perceraian baik cerai gugat maupun talak cerai, karena berbagai persoalan rumah tangga yang tak bisa diselesaikan lagi.

Atau tidak ada lagi kesepahaman antar pasangan suami istri.

Selain itu faktor ekonomi juga menjadi pemicu penyebab perceraian tinggi di Kabupaten Bener Meriah.

"Sehingga berakibat kebanyakan berujung kepada perceraian, dan itu sangat kita sayangkan," ujar Sukna.

Selanjutanya selain kasus perceraian kata Sukna lagi, angka pernikahan dini atau dispensasi kawin di Bener Meriah Juga tergolong lumayan tinggi.

Baca juga: Irish Bella Kepergok Tak Lagi Pakai Cincin Kawin dari Ammar Zoni, Ada Apa?

Hingga per tanggal 04 Mei 2023 kasus dispensasi kawin atau pernikahan dini di Bener Meriah sebanyak 7 kasus perkara.

"Faktor pernikahan dini atas dasar perjodohan suka sama suka atau saling mencintai," terangnya 

Kemudian ada juga tekanan sosial budaya, faktor ekonomi, peningkatan penggunaan media sosial, serta pendidikan yang masih terbatas.

Dikatakan Sugna lagi, Pada dasarnya semua orang pasti prihatin dengan tingginya angka perceraian di Bener Meriah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved