Video

Dipaksa WO oleh Kamboja, Atlet Pencak Silat Indonesia Bayu Lesmana Sampai Menangis

Tuan rumah SEA Games 2023, Kamboja, kembali menjadi sorotan publik terkait dugaan kecurangan terhadap atlet pencak silat Indonesia.

Editor: Fachri Zikrillah

TRIBUNGAYO.COM - Tuan rumah SEA Games 2023, Kamboja, kembali menjadi sorotan publik terkait dugaan kecurangan terhadap atlet pencak silat Indonesia.

Pesilat Bayu Lesmana diduga dipaksa untuk walkover (WO) saat menghadapi pesilat Kamboja, Nom Sromoachkhoram, di final cabor pencak silat putra.

Dugaan kecurangan ini bukan yang pertama kali dialami oleh atlet Indonesia di ajang SEA Games kali ini.

Sebelumnya, pesilat Safira Dwi Meilani juga harus menghadapi kecurangan yang sama saat melawan perwakilan Kamboja di final cabor pencak silat putri.

Baca juga: Mafia Tanah Tipu Korban hingga Rp 26 Miliar Ditangkap, Usai 3 Tahun Jadi Buron

Safira diputuskan harus walk out padahal ia unggul poin atas lawannya.

Akibat kecurangan-kecurangan ini, publik Indonesia meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk melakukan tindakan tegas.

Pasalnya, hal ini merugikan atlet-atlet Indonesia dan mempengaruhi semangat mereka dalam berlaga.

Dalam kasus Bayu Lesmana, unggahan akun media sosial @/tanyarlfes memperlihatkan bahwa Bayu dipaksa untuk WO.

Baca juga: Kemenangan Timnas U22 Indonesia atas Kamboja: Rekor Gol 13-1 dan 100 Persen Menang

Pesilat Kamboja, Nom Sromoachkhoram, bahkan menang dua pertandingan secara WO di ajang ini, termasuk di semifinal saat melawan perwakilan Malaysia.

Publik Indonesia dan netizen mengecam tindakan curang yang dilakukan oleh pihak Kamboja dan meminta Kemenpora untuk mengambil tindakan yang tepat.

Kemenpora sendiri belum memberikan pernyataan resmi mengenai dugaan kecurangan ini.

Kasus ini menunjukkan bahwa olahraga masih rentan terhadap kecurangan, terlebih di ajang besar seperti SEA Games.

Baca juga: Ini Nama-nama 25 Bacaleg Partai NasDem yang Didaftarkan ke KIP Bener Meriah

Oleh karena itu, pihak penyelenggara dan negara tuan rumah harus lebih berhati-hati dan memastikan bahwa setiap atlet dapat berlaga secara adil dan tanpa diskriminasi.

Di samping itu, para atlet Indonesia juga harus tetap fokus dan tidak terpengaruh oleh kecurangan yang mungkin terjadi.

Mereka harus tetap berusaha keras dan menghasilkan prestasi yang membanggakan bagi Indonesia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved