Berita Aceh

BPOM Uji Sampel Makanan & Minuman di Bener Meriah dan 4 Titik Lain di Aceh, Ada Mengandung Boraks

Sebanyak 5 pasar dalam 4 kabupaten kota di Aceh dilakukan uji sampel makanan dan minuman.

Editor: Rizwan
Serambinews.com
Petugas BPOM Aceh melakukan uji sampel makanan dan minuman dari Pasar Lambaro 

TRIBUNGAYO.COM - Sebanyak 5 pasar dalam 4 kabupaten kota di Aceh dilakukan uji sampel makanan dan minuman.

Tim penguji dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh.

Sampel dilakukan terhadap 420 sampel makanan dan minuman di lima pasar di Aceh.

Adapun kabupaten kota yang turun tim BPOM Aceh yakni Kabupaten Bener Meriah, 2 titik di Aceh Besar, Bireuen, dan Langsa.

Mengutip  Serambinews.com, Selasa (27/6/2023), Kepala B BPOM Aceh, Yudi Noviandi, M.Sc.Tech.,Apt, mengatakan, uji sampel itu dilakukan dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tahap 1 Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK).

Kegiatan Monev tahap 1 ini berupa sampling dan pengujian produk berpotensi mengandung bahan berbahaya yang diperjualbelikan di pasar Lambaro dan Keutapang  Aceh Besar.

Baca juga: Kuliner Aceh Tengah, Nikmati 3 Kuliner Khas Gayo yang Wajib Dicicipi saat Lebaran Idul Adha 2023

Berikutnya pasar Gandapura Bireuen, pasar Simpang Tiga Redelong Bener Meriah dan pasar Induk Kota Langsa.

Ia mengatakan, dari total 420 sampel yang diuji, ditemukan 15 sampel minuman tercemar coliform, 3 sampel minuman tercemar E Coli dan 30 sampel diduga mengandung boraks.

Selanjutnya dilakukan uji konfirmasi ke Laboratorium BPOM Aceh dengan hasil 16 sampel terkonfirmasi positif mengandung bahan berbahaya boraks dan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

"Hasil temuan sampel yang TMS ini berupa Kerupuk Tempe, Kerupuk Jangek, Kerupuk Ketumbar dan Air Abu yang selanjutnya akan diberitahukan kepada dinas terkait untuk ditindaklanjuti," kata Yudi, Selasa (27/6/2023).

Dikatakan Yudi, uji sampel itu dilakukan dalam rangka menjamin keamanan dan mutu pangan olahan yang beredar di masyarakat.

Selain itu, sebagai bentuk menggugah komunitas pasar agar dapat berdaya dan mandiri dalam pembinaan dan pengawasan kepada komunitas pasar.

Baca juga: Besok, Muhammadiyah Bener Meriah Laksanakan Shalat Idul Adha di Lima Lokasi

"Serta melaksanakan pengawasan keamanan pangan pasar secara mandiri oleh pengelola pasar," ujarnya.

Kegiatan ini dilakukan diawali dengan praktek lapang bersama 10 petugas dan fasilitator pasar PPABK yang telah mengikuti Bimbingan Teknis pada kegiatan sebelumnya dan dilaksanakan selama bulan april dan mei tahun 2023.

Hasil dari kegiatan monev tahap 1 ini kata Yudi, diharapkan adanya komitmen pemerintah daerah, pedagang, petugas pasar dan masyarakat untuk mewujudkan PPABK dan dilakukannya replikasi kegiatan pasar.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved