Berita Nasional

Kadin Panen Perdana Bawang Merah di Pidie, Sampai Akhir Juli 2023 Capai 100 Hektare

Panen perdana  bawah merah  areal seluas 2 hektare dan bersiap tanam bersama yang selanjutnya dijadwalkan panen berikutnya pada Juli seluas 100 hektar

|
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
TribunGayo.com
Panitia Kadin Impact Award sedang melakukan kunjungan dalam rangka evaluasi Program KIA di Sentra Pertanian Bawang di Sigli, Kabupaten Pidie, Minggu (9/7/2023) 

Laporan Fikar W.Eda I Jakarta

TRIBUNGAYO COM, JAKARTA - Panitia Kadin Impact Award (KIA) yang juga  Wakil Ketua Umum (Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Wilayah Sumatera T Zulham, didampingi  Ketua Komite Tetap Hervian Tahier dan Wakil Kakomtap Aceh Sabri Ali, melakukan peninjauan dan panen perdana bawang merah di Sigli Pidie, Minggu (9/7/2023).

Kunjungan tersebut  dalam rangka evaluasi Program KIA yang diajukan  Kadin Provinsi Aceh dalam kategori peningkatan ekonomi daerah, berupa pembangunan sentra pertanian bawang di Sigli, Kabupaten Pidie.

Panen perdana bawah merah  dilakukan di areal seluas 2 hektare  dan bersiap melakukan tanam bersama yang selanjutnya dijadwalkan panen berikutnya pada akhir Juli 2023 seluas 100 hektere.

Sabry Ali mengatakan para petani dilibatkan secara intensif dalam program ini. 

Dalam satu hektar terlibat 10 petani selama 3 tahun terakhir sudah 500 petani yang diberdayakan.

Melalui ajang Kadin Impact Award ini, Kadin Indonesia mendorong Kadin di seluruh Indonesia untuk menggali potensi ekonomi dan bakat daerah dengan memperlihatkan berbagai program unggulan terkait pengembangan UMKM dengan tema "Satu Kadin Membangun Bangsa,".

Ajang ini merupakan bentuk apresiasi Kadin Indonesia terhadap Kadin di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota yang telah mengembangkan program-program dengan dampak ekonomi dan sosial yang positif.

Baca juga: DPRK Gayo Lues Tetapkan 5 Calon Anggota KIP Periode 2023-2028, Ini Namanya

Kadin Indonesia melanjutkan rangkaian kunjungan dalam rangka penjurian Kadin Impact Award ke Kadin Aceh yang mengajukan program Konsorsium Bawang Merah Aceh.

Program ini telah memberikan dampak positif melalui pembinaan kepada para petani dalam membudidayakan bawang merah serta turut berkontribusi dalam membangun komunitas masyarakat yang berkelanjutan untuk memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. 

Konsorsium Bawang Merah Aceh, melalui pendekatan inovatif dan berkelanjutan, telah berhasil menjadikan bawang merah sebagai stabilisator harga di provinsi Aceh.

Dari upaya yang dilakukan oleh Konsorsium melalui sistem pengaturan pola tanam dan penyediaan cold storage yang bermitra dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga bawang merah yang sangat tinggi berhasil ditekan.

“Dengan adanya pengaturan jadwal tanam, harga bawang merah berhasil turun hingga 65 persen menjadi Rp 25.000 pada akhir Juli 2022 dibandingkan sebelumnya Rp 70.000.

Inisiasi yang dilakukan Konsorsium Bawang Merah Aceh berhasil menciptakan stabilitas harga dan memastikan pasokan bawang merah yang memadai bagi masyarakat, sehingga memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga angka inflasi di provinsi Aceh,” kata Zakaria A. Gani selaku Ketua Konsorsium Bawang Merah Aceh.

Dampak positif lain dari Konsorsium Bawang Merah Aceh juga terlihat dari pembukaan lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar melalui dua pola pengelolaan yang diterapkan, yaitu Kebun Inti dan Kebun Plasma.

Baca juga: Bacaleg DPRK Diajukan Pengganti di Bener Meriah Jalani Uji Baca Al-Quran, Ini Jadwalnya

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved