Pendaftaran CPNS 2023 Segera Digelar, Formasi Kebutuhan Tidak Sesuai, Lowongan Hanya 572.474 Orang

Pendaftaran CPNS 2023 Segera Digelar, Formasi Kebutuhan Tidak Sesuai, Lowongan hanya 572.474 Orang

TRIBUNGAYO.COM - Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2023 segera digelar, formasi kebutuhan tidak sesuai dengan jumlah formasi yang diajukan.

Pemerintah Indonesia saat ini sedang bersiap untuk membuka pintu rekrutmen CPNS 2023 dalam waktu dekat.

Namun, sorotan tajam terhadap kenyataan bahwa jumlah formasi CPNS 2023 yang akan dibuka tidak sepenuhnya sejalan dengan kebutuhan riil di berbagai sektor pemerintahan.

Tidak kurang dari 572.474 lowongan akan tersedia, yang tidak seluruhnya mampu mengakomodasi antusiasme dan harapan calon pelamar CPNS 2023.

Padahal sebelumnya, pihak Kementerian pendayagunaan Aparatur Negara reformasi dan Birokrasi (Kemenpan-RB) telah melaporkan kebutuhan rekrutmen CASN yang meliputi CPNS 2023 dan PPPK sebanyak 1.030.751 lowongan.

Namun ternyata, setelah ditetapkannya formasi CPNS 2023, yang melakukan usulan jumlah formasi pun tak sebanding dengan kebutuhan dan angka juga menurun secara drastis.

Menurut Kemenpan-RB, proses pendaftaran CPNS 2023 akan segera dimulai yaitu pada September mendatang.

Namun, kekhawatiran muncul terkait ketidaksesuaian antara formasi CPNS 2023 yang ditawarkan dengan kebutuhan nyata dalam berbagai lembaga pemerintahan.

Para analis mengamati bahwa hanya 572.474 lowongan yang diumumkan, jumlah yang tentu saja tidak mencukupi mengingat animo besar masyarakat untuk bergabung dalam sektor pelayanan public pada rekrutmen CPNS 2023 ini.

Dalam rangka menjaga transparansi, Kemenpan-RB telah mengumumkan sejumlah besar formasi yang akan tersedia dalam seleksi CPNS 2023.

Diantaranya adalah posisi di sektor pendidikan, kesehatan, intelijen, kehakiman, Kejaksaan, dan Talenta digital.

Ini menggambarkan tantangan serius dalam upaya memberikan kesempatan berkarir sebagai ASN kepada lulusan-lulusan berkualitas yang ingin berkontribusi dalam pelayanan publik.

Meskipun jumlah pelamar dan formasi yang tersedia tidak seimbang, pemerintah berusaha untuk menjaga transparansi dan objektivitas dalam proses seleksi.

Kriteria yang ketat akan diterapkan untuk memastikan bahwa individu yang terpilih memiliki kualifikasi yang sesuai dan mampu memenuhi tuntutan pekerjaan dengan baik.