Didong
Pelestarian Didong Sebuah Tawaran, Museum Didong dan Gedung Didong
Didong telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional dari Gayo Aceh Tengah pada 2014 oleh Kemterian Pendidikan dan Kebudayaan.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Khalidin Umar Barat
Laporan Fikar W.Eda/Aceh Tengah
TRIBUNGAYO COM, TAKENGON - Seminar Didong melibatkan lebih 200 peserta terdiri dari para ceh, pengamat, pelaku, peneliti dan birokrat menyepakati Hari Didong pada 5 Agustus.
Pilihan itu sesuai dengan tanggal penyelenggaraan Seminar Didong yang digelar di Laut Tawar Ballroom Parkside Hotel Takengon, Sabtu, 5 Agustus 2023.
Hari Didong itu sebagai salah satu upaya melestarikan didong dan menjaga didong sebagai peradaban Gayo.
Didong telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional dari Gayo Aceh Tengah pada 2014 oleh Kemterian Pendidikan dan Kebudayaan.
Didong bisa berfungsi menjadi apa saja; media pengumpulan dana untuk pembangunan sarana ibadah, fasilitas pendidikan, fasilitas umum dll. Juga menjadi media penerangan pembangunan, kritik sosial, penyampai pesan keagamaan, transformasi pengetahuan, pesan adat istiadat, kisah, sampai sebagai media kampanye di musim pemilu.
Mengingat pentingnya didong, maka perlu usaha keras pelestarian. Berikut point-point tawaran pelestarian didong yang disampaikan dalam Seminar Didong tersebut
1. Melalui pendidikan.
Mengajarkan didong di sekolah dasar sampai sekolah menengah. Kemudian dilakukan festival didong antara sekolah. Para maestro didong dikerahkan masuk sekolah mengajar didong.
2. Didong antarkampung.
Mendidik generasi muda di masing-masing kampung menguasai didong, diajarkan oleh para maestro didong Yang ada di kampung atau kecamatan bersangkutan.
Memasukan seni didong dalam setiap kegiatan kampung, seperti menyambut tamu kehormatan, termasuk mendorong kampung menggelar event didong dengan menggunakan dana desa. Kemudian dilakukan festival antar kampung, antar kecamatan, antar kabupaten dan sebagainya.
Usaha ini sudah coba dirintis dengan kegiatan Kopi Gayo Didong Runcang 18 Februari sampai 18 Juni 2023 silam.
3. Membangun Museum Didong dan Gedung Didong.
-Museum didong digunakan untuk merawat dan menyimpan benda-benda peninggalan para ceh, seperti suling Ceh Sahak, Akordion Ceh Toet, syal, bantal didong, dan atribut-atribut yang dikenakan para ceh.
-menyimpan rekaman audio, rekaman audio visual, rekaman gambar para ceh didong atau grup didong dari berbagai peristiwa didong.
- Menyimpan tulisan tangan atau karya-karya manuskrip para ceh didong dan sebagainya.
- Museum Didong Sekaligus sebagai gedung pertunjukan didong yang representatif, dengan akustik gedung, tata suara dan tata cahaya standar sebuah gedung pertunjukan
Prikogading Dinakhodai Tengku Irwansyah Siap Menggebrak Hari Didong 5 Agustus |
![]() |
---|
Seminar Didong: Syair Didong dalam Perspektif Islam, Hukumnya Mubah |
![]() |
---|
Seminar Didong Ditandai dengan 'Tepok Runcang' oleh Pj Bupati |
![]() |
---|
Haili Yoga Serukan Orang Gayo Bersatu, Tidak Saling Menjatuhkan |
![]() |
---|
Seminar Didong Peradaban Gayo akan Dihadiri Kepala Daerah, Jajaran Perguruan Tinggi dan Politisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.