Berita Nasional

Kualitas Udara di Jakarta Tak Sehat, Jadi Kota Besar Paling Tercemar Nomor 2 di Dunia Setelah Dubai

WHO saja menyatakan bahwa di sekitar 90 persen anak di dunia hidup dalam lingkungan yang kadar polusi udaranya melebihi ambang batas.

TRIBUNNEWS.COM
Kualitas Udara di Jakarta Tak Sehat, Jadi Kota Besar Paling Tercemar Nomor 2 di Dunia Setelah Dubai. 

Kualitas Udara di Jakarta Tak Sehat, Jadi Kota Besar Paling Tercemar Nomor 2 di Dunia Setelah Dubai

TRIBUNGAYO.COM - Berdasarkan pantauan dalam situs IQair pada Jumat (11/8/2023) pagi menunjukkan kualitas udara di Jakarta tak sehat, dan semua orang disarankan untuk menggunakan masker.

Kualitas udara di Jakarta berada diangka 171 AQI pada pukul 09.37 WIB.

Dan hal itu menjadikan Jakarta sebagai kota besar paling tercemar polusi udara nomor dua di dunia setelah Dubai.

Diketahui bahwa konsentrasi PM2.5 di Jakarta 19 kali di atas panduan WHO.

PM2.5 adalah partikel padat polusi udara berukuran 36x lebih kecil dari diameter sebutir pasir.

Baca juga: Pria Korea Selatan Nikahi Gadis Aceh Buat Iri Warganet

PM2.5 sangat berbahaya karena bisa ikut terhirup saat kita bernapas dan terbawa hingga ke pembuluh darah.

Masalah polusi udara memang tidak hanya terjadi di Jakarta melainkan di berbagai wilayah dunia.

WHO saja menyatakan bahwa di sekitar 90 persen anak di dunia hidup dalam lingkungan yang kadar polusi udaranya melebihi ambang batas.

Dampak Polusi Udara pada Kesehatan

Dari catatan Nafas.id, kualitas udara di Jakarta sudah darurat.

Kebijakan pemerintah pusat dan daerah belum menjawab kebutuhan warga negara untuk menghirup udara bersih.

Baca juga: LINK Live Streaming Timnas Voli Putri Indonesia vs Vietnam Hari Ini Kick Off 15:00 WIB

Polusi udara yang masuk ke dalam kantor, bisa memengaruhi kinerja jangka pendek termasuk kinerja 80 persen lebih buruk 6 persen kehilangan produktivitas.

"Perbaikan kualitas udara di Jakarta bisa dilakukan. Jika masalah kualitas udara menjadi prioritas pemerintah untuk seluruh negara, seperti halnya di Beijing," ujar Co-founder Nafas Indonesia Piotr Jakubowski.

Permasalahan polusi udara tidak bisa ditangani oleh satu atau dua pihak saja, melainkan butuh kerja sama dari semua elemen, termasuk masyarakat.

Baca juga: Waduh Menpan RB Sudah Terima naskah Soal CPNS 2023, Tunggu Apa Lagi, Cepat Siapkan Keperluan Ini

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved