Kisah Inspiratif

Kisah Rabuniati 6 Tahun Berkeliling Jualan Kue Bawang hingga Lauk-pauk di Aceh Tenggara

Jadi, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah tangga dan biaya pendidikan anak-anaknya, mereka harus banting setir menjadi pedagang.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM/ASNAWI LUWI
Rabuniati (36) Rabuniati (36), Warga Desa Lawe Rakat Dusun Haji, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara saban hari berkeliling jualan kue bawang, kerupuk, peyek, keripik pisang, kacang tojin dan lauk-pauk. 

Kisah Rabuniati 6 Tahun Berkeliling Jualan Kue Bawang hingga Lauk-pauk di Aceh Tenggara

Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Rabuniati (36), Warga Desa Lawe Rakat Dusun Haji, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara saban hari berkeliling jualan kue bawang, kerupuk, peyek, keripik pisang, kacang tojin dan lauk-pauk.

Aneka dagangannya itu ada yang dijual sendiri atau dititipkan di kios-kios atau warung yang ada di Kecamatan Lawe Sigala-gala.

Rabuniati kepada TribunGayo.com, Senin (2/10/2023) mengatakan sudah berjualan selama enam tahun pasca suaminya operator excavator tidak bekerja lagi karena AMP Usni Utama tutup.

Baca juga: Pj Bupati Aceh Tenggara Diminta Evaluasi Pengelolaan Pasar Lawe Sigala-gala yang Semrawut dan Macet

  Jadi, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah tangga dan biaya pendidikan anak-anaknya, mereka harus banting setir menjadi pedagang.

Usaha jualan kerupuk, kue bawang, keripik pisang dan lauk-pauk ini dibantu oleh Hamdani Syahputra, suaminya yang memiliki keahlian operator excavator.

Namun, karena sulitnya mencari pekerjaan sehingga harus ikut membantu istrinya untuk berjualan.

Baca juga: Jelang Pemilu dan Pilkada 2024, LIRA Minta Mendagri Perpanjang Jabatan Pj Bupati Aceh Tenggara 

"Alhamdulillah, hasil jualannya bisa membantu belanja di rumah tangga dan biaya pendidikan tiga anak-anaknya yang satu sekolah tingkat SMA, SMP dan PAUD," kata Rabuniati.

Lanjutnya, saat ini untuk jualan dagangannya kurang laku terjual, karena dampak ekonomi masyarakat.

Namun, karena kebutuhan untuk di rumah tangga dan biaya pendidikan anak-anaknya, mereka tetap berjualan di tengah harga sembako mahal. 

"Ya untung kecil-kecil tak apa, asal cukup untuk belanja di rumah dan untuk anak di sekolah,"katanya.(*)

UPDATE BERITA KISAH Kisah Inspiratif lainnya di Tribungayo.com

 

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved