Berita Aceh Tenggara

Pasar Lawe Sigala-gala Aceh Tenggara Semrawut, Pedagang Jualan di Jalan

Kendati lapak jualan tersedia dan masing banyak kosong di Komplek Pasar Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara, namun, pedagang musiman berjualan di jalan

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Rizwan
TRIBUNGAYO.COM/ASNAWI LUWI 
PASAR LAWE SIGALA-GALA SEMRAWUT -  Beginilah kondisi pasar Lawe Sigala-gala Semrawut dan langganan macet akibat pedagang jualan di tepi jalan raya dan parkir semrawut, Sabtu (14/10/2023).  

Laporan Asnawi Luwi| Aceh Tenggara

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Kendati lapak jualan tersedia dan masing banyak yang kosong di Komplek Pasar Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara, namun, pedagang musiman berlomba-lomba berjualan di tepi jalan.

Jalan yang dijadikan lapak adalah jalan nasional Aceh Tenggara menuju Medan dan parkir semrawut.

Akibatnya, arus transportasi menjadi langganan macet di daerah itu, Sabtu (14/10/2023).

"Setiap pekan Sabtu paling macet di daerah itu. Ini akibat pedagang berjualan di tepi jalan raya dan parkir yang semrawut.

Ini dinilai akibat lemahnya pihak pengelola Pasar dan perparkiran," ujar Alfajri Salah Seorang Pengendara Sepeda Motor kepada Tribun Gayo di lokasi, Sabtu (14/10/2023).

Menurutnya, sebenarnya mengurus pasar ini tidaklah sulit dan perlu ketegasan dari pihak pengelola.

Pedagang berjualan di tepi jalan raya ini akibat tidak ditertibkan.

Seharusnya, mereka ini direlokasi karena lapak jualan tersedia dan los-los di Komplek Pasar Lawe Sigala-gala tersebut.

Baca juga: Prediksi Soal PPPK Guru 2023: Subtes Wawancara Beserta Pembahasanya

Baca juga: Lengkap Prediksi Soal PPPK Guru 2023 Mulai dari Kompetensi Manajerial hingga Wawancara

Hanya saja, kata dia, pihak pengelola Pasar dan dinas terkait kurang memberikan ketegasan sehingga pasar tradisional Lawe Sigala-gala itu menjadi langganan macet dan semrawut. 

"Kalau tak mampu mengurus pasar Lawe Sigala-gala sebaiknya Disperindagnaker menganti pengelola pasar dan Pj Bupati juga diminta segera turunkan tim Inspektorat untuk menelusuri retribusi pasar tersebut.

Sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat dari sektor pasar tradisional," tambah Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Aceh Tenggara, M Saleh Selian.

Saleh Selian, selama ini pasar tradisional semrawut bukan saja pekan atau pasar Lawe Sigala-gala, tetapi Pekan Lawe Desky Kecamatan Babul Makmur dan Seldok, Kecamatan Ketambe.

"Ada apa pengelola pasar tak mampu merelokasi pedagang pindah ke kompleks pasar dan berapa sebenarnya kontrak pasar tersebut setahun. 

Ini ada apa. Kok sulit diatur, jangan-jangan mereka juga beli lapak sehingga sulit dipindahkan, Perlu turunkan tim Inspektorat untuk mendata dan melakukan audit investigatif terhadap kios-kios dan lapak yang ditempati para pedagang tersebut," pinta M Saleh Selian.

Halaman
12
Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved