Berita Viral

Nasib Pilu Wanita Digagahi Usai Disekap saat Merantau ke Jakarta: Bakal Jalani Trauma Healing

Perjalanan TN berubah menjadi mimpi buruk ketika ia disekap dan digagahi oleh seorang pria kenalannya pada hari pertama kedatangannya di Jakarta.

|
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Budi Fatria
Serambinews.com/Kompas.com
Nasib Pilu Wanita Digagahi Usai Disekap saat Merantau ke Jakarta: Bakal Jalani Trauma Healing 

Nasib Pilu Wanita Digagahi Usai Disekap saat Merantau ke Jakarta: Bakal Jalani Trauma Healing

TRIBUNGAYO.COM - Kisah pilu seorang wanita muda berusia 20 tahun asal Kota Cimahi, Jawa Barat, dengan inisial TN, mengalami nasib yang sangat tragis saat mencoba merantau ke ibu kota, Jakarta.

Tujuan awalnya sederhana, yaitu membantu sang ibu, namun perjalanan TN berubah menjadi mimpi buruk ketika ia disekap dan digagahi oleh seorang pria kenalannya pada hari pertama kedatangannya di Jakarta.

Awalnya, TN mungkin hanya mengira bahwa pria kenalannya ini ingin menghabiskan waktu bersama, mungkin makan malam atau sekadar obrolan ringan.

Namun, kenyataannya jauh dari ekspektasinya. Fajar Eka Putra Wijaya, yang juga dikenal sebagai Deni Setiawan (26), adalah sosok yang keji, yang melakukan tindakan bejat yang tak terbayangkan oleh TN.

Dalam peristiwa tragis ini, TN disekap dan digagahi oleh Fajar Eka Putra Wijaya yang merupakan seorang instruktur fitness.

Fajar Eka Putra Wijaya yang merupakan seorang instruktur fitness
Fajar Eka Putra Wijaya yang merupakan seorang instruktur fitness

Kejadian mengerikan ini tidak hanya menghancurkan fisik TN, tetapi juga merusak kejiwaannya.

Pihak berwenang turun tangan dalam menangani kasus ini. Kanit Reskrim Polsek Pademangan, AKP I Gede Gustiyana, menjelaskan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan lembaga perlindungan perempuan dan anak terkait kejadian ini.

Prioritas utama saat ini adalah untuk memberikan trauma healing kepada korban.

"Yang terpenting saat ini adalah trauma healing kepada korban. Kami sudah berkomunikasi dengan perlindungan perempuan dan anak untuk pendampingan." kata kata Gustiyana yang dikutip dari Kompas.com pada Selasa (17/10/2023).

Dalam upaya untuk memberikan dukungan dan perlindungan kepada TN, pihak berwenang bersama keluarga TN akan memberikan bantuan untuk penyembuhan trauma atau trauma healing yang sangat dibutuhkan oleh korban.

Saat ini, TN tengah bersama orangtuanya. Ia membutuhkan waktu untuk meredakan trauma yang dialaminya setelah disekap dan diperkosa di Apartemen The Mansion Bougenville, Jakarta Utara, pada tanggal 24 September lalu.

"Ini kan korban masih bersama orangtuanya dulu, maksudnya menenangkan diri dulu. Nanti rencana korban sendiri yang langsung datang ke kantor PPA untuk mendapatkan perlindungan dan trauma healing," ucap Gustiyana.

Saat ini, rencana yang sedang dipersiapkan adalah agar TN dapat datang ke kantor PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) untuk mendapatkan perlindungan serta trauma healing lebih lanjut.

Perlu diingat bahwa pelaku kejahatan ini, Fajar Eka Putra Wijaya, menyekap dan memerkosa TN di unit apartemennya.

Yakni Apartemen The Mansion Bougenville, Tower Gloria, Lantai 11 Nomor A-11, Jalan Trembesi, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara.

Kronologi Kejadian

Melansir dari Serambinews.com pada Selasa (17/10/2023) mulanya, gadis muda asal Kota Cimahi tersebut berkenalan dengan Fajar melalui aplikasi Muzz, sebuah aplikasi kencan.

Kepada TN, Fajar tidak mengungkapkan identitas asli. Ia mengaku bernama Deni Setiawan.

"Intinya, korban berkenalan dengan pelaku melalui aplikasi Muzz," ungkap Kapolsek Pademangan, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam jumpa pers di Mapolsek Pademangan, Jumat (13/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

Setelah tiga minggu membangun komunikasi secara intensif, TN akhirnya memutuskan pergi dari Cimahi ke Ibukota Jakarta.

Tujuannya, TN hanya berniat membantu ibunya yang menjadi asisten rumah tangga (ART) di sebuah rumah di Jakarta.

"Iya, niat ke Jakarta untuk bekerja di tempat majikan ibunya," ujar Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP I Gede Gustiyana, Senin (16/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

Fajar yang mengetahui hal tersebut berupaya mengajak TN bertemu.

Dia lantas menjemput korban lalu mengajaknya makan.

Meski awalnya menolak karena ingin bertemu sang ibu terlebih dahulu, TN akhirnya menyambut ajakan tersebut.

"Karena dijemput dia (pelaku), diajak makan. Ya namanya orang pertama kali ke Jakarta, dari kampung. Dia belum tahu bagaimana si pelaku," kata Gustiyana.

Setelah hari sudah mulai gelap, perasaan TN mulai resah. Ia meminta izin untuk pulang.

Namun, Fajar berupaya merayu korban.

"Katanya, 'Entar dulu, aku sudah tunggu kamu lama, sampai kamu baru ke Jakarta. Masa baru ketemu sudah kamu tinggal aku'.

Terus, 'nah, antar aku ke apartemen sebentar', gitu," ucap Gustiyana.

Alhasil, TN menuruti permintaan Fajar. Keduanya pergi ke Apartemen The Mansion Bougenville.

"Di apartemen itu lah langsung dikunci, dipaksa. Dia (korban) sudah enggak mau. Mau telepon ibunya, diambil handphone-nya," ujar Gustiyana.

Selama penyekapan dan digagahi, TN berusaha melawan.

Ilutrasi penyekapan
Ilutrasi

Hanya saja, korban kalah mengingat pelaku mempunyai perawakan yang kekar.

Dengan begitu, pelaku menyalurkan nafsu bejatnya kepada TN sebanyak dua kali.

"Dia berusaha melawan. Pertama, dia cuma diraba-raba,”

“Sudah menolak, dia melawan. Habis itu dipaksa, sudah enggak mau,”

“Ditekan, karena dia kalah fisik, ya dia enggak bisa melawan," imbuh Gustiyana.

Pada satu kesempatan, TN berhasil menghubungi ibunya dan memberitahu bahwa ia disekap dan dirudapaksa.

Kesempatan itu ketika pelaku hendak mengambil pesanan makanan di lobi apartemen.

"Ketika subuh, pelaku ini mengambil makanan. Korban bilang begini, 'Aku mau shalat subuh dulu ya'.

“Dia bilang kalau shalat subuh itu membaca Al Quran lewat handphone,”

“Mungkin enggak curiga, dan dikasih handphone ini (oleh pelaku)," ungkap Gustiyana.

Ibu korban yang merupakan asisten rumah tangga (ART) kemudian memberi tahu majikannya, yakni S.

S pun langsung menghubungi nomor layanan polisi 110.

"S melaporkan bahwa TN dibawa oleh seorang laki-laki atau pelaku ke Apartemen The Mansion Bougenville dan tidak diperbolehkan pulang oleh pelaku," kata Gustiyana.

Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas bergegas menuju Apartemen The Mansion Bougenville dan berkomunikasi dengan pihak pengelola.

Kendati demikian, petugas menemukan kendala karena tidak mengetahui TN berada di tower mana dan lantai berapa.

Polisi yang sudah mengetahui nomor korban dari S, kemudian menghubungi korban.

Polisi meminta korban mencari tempat yang aman dan tidak bisa dijangkau pelaku.

Korban lantas bergegas ke balkon unit apartemen, lalu mengunci pintu balkon.

"Dari situ, dia memberikan tanda bahwa (tower-nya) berada di dekat seperti kolam dan tempat nongkrong begitu, kami cari yang sesuai dengan foto.

“Akhirnya, kami temukan lokasinya, yakni Tower Gloria, Lantai 11," tutur Gustiyana.

"Dari luar, dia kelihatan dalam keadaan syok dan sedang menangis,”

“Iya, melambai-lambai (ke arah petugas)," lanjutnya.

Saat itu, pelaku yang sudah kembali ke unit apartemennya tidak bisa menuju balkon karena dikunci.

Pelaku Fajar kemudian mengunci pintu unit apartemennya.

Berdasarkan video yang diterima Kompas.com dari Gustiyana, petugas menggunakan bor untuk membuka pintu unit apartemen.

"Itu kan dikunci sama pelaku dari dalam. Sudah kami perintahkan dibuka, tapi enggak dibuka.

Kalau kami dobrak, agak keras. Belum tentu kami dobrak sekali, langsung terbuka.

Lebih baik kami langsung bor engselnya, sudah kelihatan agak longgar, baru kami dorong," jelas Gustiyana.

TN langsung menangis setelah melihat polisi.

Sementara itu, pelaku yang memiliki perawakan kekar langsung ditangkap dan digiring petugas. (*)

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved