Kisah Inspiratif Ketua TPFF Muslim dari Pemburu Satwa Liar Menjadi Pelindung Gajah

Kisah Inspiratif Ketua TPFF Muslim dari Pemburu Satwa Liar Menjadi Pelindung Gajah

Laporan Romadani | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Dari bayang-bayang masa lalu yang kelam, lahirlah kisah seorang pria bernama Muslim. 

Ia bukanlah hanya sosok ayah dan suami di keluarganya, melainkan juga pelindung bagi alam dan satwa liar di pedalaman Kabupaten Aceh Tengah.

Muslim lahir dalam keluarga pemburu, menghadapi tantangan hidup yang keras. 

Namun, perjalanan hidupnya berubah saat ia dipilih menjadi Ketua Tim Pengaman Flora dan Fauna (TPFF) di Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. 

Baca juga: Jadwal Cetak Kartu Peserta PPPK 2023, Aceh Tengah Jadi Lokasi Ujian 4 Kabupaten di Aceh

Di sini, ia bersama rekan-rekannya berjuang melindungi warga dan gajah dari konflik yang tak kunjung reda.

Ia pernah menjadi buronan polisi karena terlibat dalam perdagangan organ tubuh harimau. Muslim telah melalui masa sulit. 

“Paman saya menangkap harimau yang terkena jerat kami pasang. Saya sendiri menjualnya.

Dan pada saat menjual, di situlah saya ditangkap polisi. Ditahan sekitar 20 hari, karena pada saat itu saya masih anak di bawah umur,” ujar Muslim pada Rabu (1/10/2023).

Namun, pengalaman itu mengubahnya menjadi pelindung gajah.

Baca juga: Menpan RB Resmikan Mal Pelayanan Publik Aceh Tengah, Ini Kata Pj Mirzuan

Meski merasa penyesalan, ia berjanji untuk mengajak anak-anaknya memahami keindahan hewan-hewan yang dilindungi.

Dalam perjuangannya, TPFF berhasil menciptakan damai antara manusia dan gajah di Desa Karang Ampar dan Bergang. 

Mereka memberi ruang bagi gajah di seberang sungai dan menyediakan tempat makan di hutan lindung. 

Dengan teriakan sederhana, mereka berhasil mengarahkan gajah kembali ke habitatnya.