Kisah Inspiratif
Kisah Deni Sopyan Pengusaha Furniture di Gayo Lues yang Tak Pernah Tersentuh Bantuan & Nyaris Tutup
"Selama ini saya belum pernah menerima bantuan sama sekali dari pemerintah, meksipun sudah menekuni bisnis atau usaha furniture tersebut belasan tahun
Penulis: Rasidan | Editor: Mawaddatul Husna
Kisah Deni Sopyan Pengusaha Furniture di Gayo Lues yang Tak Pernah Tersentuh Bantuan & Nyaris Tutup
Laporan Rasidan | Gayo Lues
TRIBUNGAYO.COM, BLANGKEJEREN - Deni Sopyan (48) seorang pengusaha bisnis furniture di Kecamatan Kutapanjang, Gayo Lues.
Didalam menjalani usahanya tersebut, Deni Sopyan sempat mengalami jatuh bangun.
Usahanya sempat drop dan nyaris tutup saat diterpa pandemi Covid-19. Namun setelah itu ia bangkit kembali secara berlahan.
Deni Sopyan memiliki usaha yang mayoritas membuat kosen untuk bangunan berupa jendela hingga pintu.
Selain itu terkadang ia juga membuat kursi dan meja, serta tempat tidur untuk kebutuhan atau sebagai aksesoris untuk memperindah rumah.
Baca juga: Berikut Aneka Kesenian Kontingen Gayo Lues yang Akan Tampil di PKA ke-8
Hal itu dilakukan, sesuai dengan permintaan dan pesanan pelanggannya.
Usaha yang sudah dirintis belasan tahun itu dimulainya dari nol.
Namun karena ketekunan dan keyakinannya, kini usaha Deni Sopyan mulai menampakkan hasil meskipun selama ini ia belum pernah menerima bantuan apapun.
"Selama ini saya belum pernah menerima bantuan sama sekali dari pemerintah, meksipun sudah menekuni bisnis atau usaha furniture tersebut belasan tahun,"kata Deni Sopyan pengusaha bisnis furniture di Rema kecamatan Kutapanjang kepada TribunGayo.com, Jumat (3/11/2023).
Baca juga: Seorang Remaja Asal Paya Kumer Gayo Lues yang Sempat Hilang Kini Sudah Ditemukan
Meski demikian, usahanya tersebut terus berjalan.
Bahkan masyarakat sekitar merasa terbantu dengan usahanya itu, sebab bisa langsung memesan untuk dibuatkan pintu, jendela atau kosen.
Selain itu, Deni Sopyan juga kerap memberikan papan kup yakni papan untuk penutup jenazah di liang kubur, jika setiap ada orang meninggal dunia.
Papan kup tersebut diberikannya secara gratis atau cuma-cuma.
"Kalau di kota besar namanya peti mati, tetapi kalau di kampung namanya papan kup.
Ini saya berikan secara gratis hanya bagian dari amal ibadah dan tekat saya selama ini agar usahanya terus diberkahi oleh Allah SWT,"sebutnya. (*)
Update Kisah Inspiratif Lainnya di TribunGayo.com
kisah inspiratif
Deni Sopyan
pengusaha
furniture
Gayo Lues
Blangkejeren
HIS
TribunGayo.com
berita gayo terkini
Dibalik Suasana Pagi Pasar Paya Ilang Takengon Tersimpan Tekad Kuat, Salati: Demi Anak-anak |
![]() |
---|
Sosok Khalimah, Seorang Ibu dan Guru Inspiratif di Bener Meriah |
![]() |
---|
Kisah Fadli di Aceh Tengah, Petani Kopi Gayo Raih Gelar Doktor dengan Nilai Cumlaude |
![]() |
---|
Sosok Mohammad Amin Usman, Putra Aceh Bangun Bengkel Pesawat Terbang |
![]() |
---|
Kisah Pemuda Cabe Asal Kalimantan Selatan, Berjualan Aksesoris hingga Blangkejeren Gayo Lues |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.