Ini Menu Makan Malam First Class dari Kapal Titanic yang Laku Dilelang Rp 1,5 Miliar

Ini Menu Makan Malam First Class dari Kapal Titanic yang Laku Dilelang Rp 1,5 Miliar

TRIBUNGAYO.COM - Selalu ada yang menarik apabila berbicara terkait kapal Titanic yaitu kapal mewah yang tenggelam pada 15 April 1912.

Kapal penumpang super Britania Raya ini tenggelam di Samudera Atlantik Utara setelah menabrak sebuah gunung es pada pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris ke New York.

Baru-baru ini yang menarik perhatian publik, pusat pelelangan Henry Aldridge & Son menawarkan memorabilia Titanic berupa selembar menu makan malam kelas satu atau first class.

Baca juga: Sempat Viral, Begini Kronologi Balon Gas Meledak di Momen Hari Guru di Bekasi, 10 Guru Jadi Korban

Beberapa versi menu lain juga sempat ditemukan dan dilelang belakangan ini, seperti menu makan siang first class di kapal Titanic yang laku terjual 120.000 dollar AS atau Rp 1,85 miliar.

Ada pula selembar menu makan malam first class lainnya yang dilelang seharga 118.000 dollar AS atau Rp 1,82 miliar.

Mengingat penawaran di masa lalu, menu makan malam first class ini awalnya diprediksi terjual di angka Rp 1,3 miliar.

Tetapi kenyataannya, penawaran berakhir di harga lebih tinggi, yaitu Rp 1,5 miliar.

Baca juga: Aksi Penagih Utang Viral: Peminjam Acungkan Parang Kejar Penagih, Video Jadi Sorotan Media Sosial

Melihat lebih dekat isi memorabilia Titanic itu, menu makan malam yang ditawarkan pada kelas satu berupa salmon dengan saus Hollandaise.

Lalu ada daging sapi sirloin dengan krim lobak, bebek mallard dengan saus port wine.

Sementara makanan penutup yang ditampilkan pada menu tersebut berupa puding Victoria, apricots bordaloue hingga French ice cream.

Dilansir laman Lifestyle Asia, beberapa barang lain peninggalan kapal Titanic juga dilelang di waktu yang sama.

Baca juga: Viral! Bocah Perempuan Memohon Izin Nginap di Penjara Bersama Ibunya: Rindu Ibu

Di antaranya adalah selimut tartan dari sekoci hingga arloji saku milik salah satu korban.

Barang-barang tersebut hanyalah sedikit gambaran tentang kehidupan di masa lampau, kehadirannya pun terbukti memiliki nilai tersendiri bagi mereka yang tertarik dengan kisah paling populer sekaligus mimpi buruk dalam sejarah pelayaran dunia.

Di antaranya adalah selimut tartan dari sekoci hingga arloji saku milik salah satu korban. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com