Banjir Bandang Lagi di Aceh Tenggara

Pasca Banjir Bandang Jalan Nasional Aceh Tenggara- Medan Berdebu

Namun, akibat lambannya penanganan jalan Nasional tersebut menyebabkan debu bertebaran di pemukiman penduduk.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM/ASNAWI LUWI
Alat berat jenis laoder membuang material banjir bandang di Jalan Nasional milik BPJN Aceh di lintasan Jalan Nasional Aceh Tenggara- Medan. 

Pasca Banjir Bandang Jalan Nasional Aceh Tenggara- Medan Berdebu

Laporan Asnawi Luwi| Aceh Tenggara

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Pasca banjir bandang yang menerjang Kabupaten Aceh Tenggara, menyebabkan jalan Nasional Aceh Tenggara- Medan yang menjadi wewenang pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh berdebu.

Adapun jalan Nasional tersebut seperti di Desa Rikit Bur, Rikit Bur 2, Desa 45, Pejuang, Sebudi Jaya, Desa Lawe Dua Gabungan dan lainnya sekitarnya Kecamatan Bukit Tusam.

Desa Kuning I, Kecamatan Bambel, Desa Titi Pasir Pasar Puntung dan Kampung Baru Kecamatan Semadam, Desa Lawe Tua Persatuan Kecamatan Lawe Sigala-gala.

Baca juga: Debu Bertebaran di Lokasi Banjir Bandang Aceh Tenggara, Puskesmas Bukit Tusam Bagikan Masker

Seorang pengendara sepeda motor, Deny Afaldi kepada TribunGayo.com, Rabu (29/11/2023), mengatakan, material bebatuan dan tanah pasca banjir bandang menempel di jalan Nasional.

Jalan ini menjadi berdebu ketika cuaca musim panas dan akibat kendaraan yang lalu lalang melintas di daerah itu.

Dikatakan, jalan Nasional tersebut harusnya disiram atau disemprot pakai mobil water tank oleh pihak BPJN Aceh agar tidak berdebu dan mencegah warga terserang ISPA.

"Namun, akibat lambannya penanganan jalan Nasional tersebut menyebabkan debu bertebaran di pemukiman penduduk.

Baca juga: Daftar Kerusakan Akibat Banjir Bandang di Aceh Tenggara, Pj Bupati Minta Status Tanggap Darurat Aceh

Dan ini dapat mengancam kesehatan para korban banjir bandang di daerah itu dan pengguna jalan di lintasan Jalan Nasional Aceh Tenggara- Medan," katanya.

Menurut dia, pihak BPJN Aceh di Aceh Tenggara tahun ini ada mengalokasikan anggaran rutin untuk Jalan Nasional di Aceh Tenggara mencapai Rp 4 miliar lebih, termasuk untuk pacing jalan, membersihkan saluran parit dan kegiatan lainnya.

Namun, jalan Nasional di Aceh Tenggara pasca banjir bandang sejumlah material bebatuan menempel di jalan dan jalan Nasional juga bertaburan lubang belum diperbaiki.

Diantaranya seperti di Lawe Perbunga, Lawe Desky, Lawe Loning, Lawe Tua Persatuan, Darul Aman dan sekitarnya, Desa Titi Pasir, Lawe Dua, Kuning dan desa-desa lainnya.

Baca juga: Walhi:Kerugian Banjir Bandang di Aceh Tenggara Capai Rp 56,4 M, Bukti Kerusakan Hutan Semakin Kritis

Sementara itu, Koordinator GeRAK Aceh, Askhalani SHI, mengatakan, selama ini pengawasan Jalan Nasional di Aceh Tenggara cukup lemah, padahal dialokasikan miliaran rupiah dana rutin dari APBN untuk perbaikan jalan, saluran parit dan kegiatan lainnya.

Namun, kerusakan jalan batas Gayo Lues batas Aceh Tenggara batas Sumatera Utara ini tak pernah tuntas, buktinya jalan Nasional berlubang bertahun-tahun di sejumlah titik di lintasan Jalan Nasional di sepanjang 72 kilometer, saluran parit bertahun-tahun tersumbat di daerah itu.

Sumber: TribunGayo
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved