Berita Nasional
Setelah Pidie, Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh Besar, Pertahanan Laut Indonesia Lemah
Warga Rohingya yang mendarat di Aceh, Indonesia terus meningkat. Setelah pada Minggu pagi mendarat di Pidie, Aceh, kini kembali mendarat di Aceh Besar
TRIBUNGAYO.COM - Warga Rohingya yang mendarat di Aceh, Indonesia terus meningkat.
Setelah pada Minggu pagi mendarat di Pidie, Aceh, kini kembali mendarat di Aceh Besar.
Banyaknya pengungsi Rohingya masuk ke Aceh menunjukan pertahanan laut Indonesia sangat lemah.
Sehingga para imigran ilegal sangat murah masuk ke Indonesia.
Melansir Serambinews.com. lemahnya pertahanan laut Indonesia wilayah barat yang berbatasan dengan perairan internasional.
Sehingga sebanyak 135 orang imigran yang selama ini jadi objek bisnis perdagangan manusia-- kembali mendarat di Pantai Lamreh, Aceh Besar, tanpa ada patroli laut yang menghalau.
Setiba di darat, hal ini kemudian menjadi kasus kriminal yang malah bisa menjerat warga jika menolong imigran Rohingya. Lemahnya pertahanan negara Indonesia jelas membuat kerugian dan masalah bagi warga Aceh.
Pengungsi Rohingya itu mendarat di Dusun Blang Ulam, Gampong Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar pada Minggu (10/12/2023) pagi.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli terjun langsung ke lokasi memantau kedatangan para pengungsi tersebut.
Hal itu dibenarkan oleh Kasi Humas Polresta Banda Aceh, Ipda Trisna Zunaidi saat dikonfirmasi Serambinews.com, Minggu.
Baca juga: Lari dari Bangladesh Pakai 2 Kapal, 180 Pengungsi Rohingya Asal Myanmar Mendarat Lagi di Pidie Aceh
"Ini {ak Kapolresta masih di TKP," kata Ipda Trisna. "Nanti saya konfirmasi lagi ya," pungkasnya.
Melansir Serambinews.com, sebanyak 135 imigran Rohingya kembali mendarat di Aceh.
Kali ini di Pantai Blang Ulam, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Minggu (10/12/2023) sekitar pukul 08.30 WIB.
Kapolsek Mesjid Raya, Aceh Besar, Ipda Rolly Yuiza Away, mengatakan pengungsi etnis Rohingya ini terdiri atas anak-anak, perempuan dan laki-laki.
Saat ini Polisi dan TNI sudah melakukan pengamanan.
Selain di Aceh Besar, warga Rohingya itu, pada hari ini juga mendarat di Kabupaten Pidie.
Para pengungsi Rohingya itu diperkirakan berlabuh sekitar pukul 03.30 WIB dini hari, Minggu (10/12/2023).
Dengan mendaratnya Rohingya di Aceh Besar hingga kini sudah ada sembilan gelombang kedatangan pengungsi ke Aceh.
Gelombang pertama datang pada 14 November lalu.
Hari Ini, Dua Kapal Pengangkut Ratusan Pengungsi Rohingya Mendarat di Pidie dan Aceh Besar
Seperti diberitakan sebelumnya, kapal yang membawa pengungsi rohingya kembali mendarat di Provinsi Aceh, Minggu (10/12/2023).
Dilaporkan ada dua buah kapal yang mengangkut pengungsi rohingya yang mendarat di lokasi dan waktu yang berbeda pada hari ini.
Baca juga: Polisi Buru 3 Warga Blangladesh yang Seludupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Satu Sudah Ditangkap
Informasi diperoleh, dua buah kapal yang mengangkut pengungsi rohingya tersebut mendara di Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie.
Kedatangan mereka langsung diamankan dan didata oleh TNI/Polri.
Panglima Laot Aceh, Miftach Tjut Adek mengatakan, di Desa Blang Raya, Kecamatan Muata Tiga (Laweung), Kabupaten Pidie, mereka mendarat Minggu (10/12/2023) pukul 03.30.
"Mereka mendarat pada dini hari, jumlahnya sekitar 200-san," kata Miftach, saat dikonfirmasi, Minggu yang dikutip dari Kompas.com.
Para pengungsi tiba dan mendarat di pantai Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, kabupaten Pidie.
Mereka terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak.
Selain di Kabupaten Pidie, kapal yang mengangkut ratusan etnis Rohingya juga mendarat di Kabupaten Aceh Besar.
Kapolsek Krueng Raya, Ipda Rolly Yuiza Away, mengatakan, di Gampong Blang Ulam, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, jumlah etnis Rohingya yang mendarat sebanyak sekitar 135 orang.
"Saat ini kita sedang menuju ke lokasi. Kabarnya, mereka mendarat sekitar pukul 08.30 WIB. Informasi kita terima jumlahnya sekitar 135 orang," kata dia.
Sampai saat ini, keberadaan ratusan pengungsi Rohingnya di pesisir pantai Blang Raya belum ada penolakan dari warga setempat.
Pengungsi yang tiba malam tadi merupakan gelombang kedelapan yang mendarat di Aceh dalam dua bulan terakhir.
Saat ini lebih dari 1.400 pengungsi Rohingya ditampung di sejumlah tempat di Pidie, Lhokseumawe dan Sabang.
Yang Mendarat di Pidie hari ini 180 Etnis Rohignya dari Kamp Bangladesh
Baca juga: Bawa Kabur Pengungsi Rohingya Tujuan Malaysia, 3 Warga Aceh Ditangkap Polisi
Etnis Rohingya asal Negara Myanmar berjumlah 180 orang, kembali mendarat di tepi Pantai Gampong Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, Minggu (10/12/2023) sekitar pukul 03.30 WIB, dini hari.
Lokasi mendarat manusia perahu itu di Bihe Gampong Blang Raya Laweung merupakan kedua kali. Sebab, Selasa (14/11/2023), 194 Rohingya terdampar di tepi pantai Blang Raya.
Sebelumnya, Rohingya telah mendarat dua kali di pesisir Kecamatan Batee. Gelombang pertama 147 orang dan mendarat kedua kali 241 orang.
Etnis Rohingya yang terdampar terakhir masih ditampung sementara di bibir pantai Kecamatan Batee.
Untuk diketahui etnis Rohingya yang mendarat di Kabupaten Pidie, etnis Rohingya itu ditampung di kamp Bangladesh.
"Saat ini, etnis Rohingya yang mendarat di Laweung masih ditampung sementara di bibir pantai Laweung," kata Sekretaris Panglima Laot Pidie, Marfian, kepada Serambinews.com, Minggu (10/12/2023).
Ia menyebutkan, etnis Rohingya yang mendarat itu laki-laki dewasa 53 orang, wanita dewasa 57 orang, anak laki-laki 57 orang dan 54 anak perempuan.
Kata Marpian, TNI bersama polisi telah memberikan air dan makanan, dan mengawal etnis Rohingya supaya tidak kabur.
Ia menambahkan, terhitung November hingga Desember 2023, telah empat kali etnis Rohingya asal Negara Myanmar masuk ke Pidie, Aceh.
Baca juga: Indonesia Akan Deportasi Pengungsi Rohingya ke Negara Asal Myanmar, Saat Ini Capai 1.147 Orang
Polisi gagalkan yang berusaha kabur
Sebelumnya juga diberitakan polisi berhasil menggagalkan enam pengungsi Rohingya yang mencoba kabur dari tempat penampungan eks Kantor Imigrasi Lhokseumawe, Kecamatan Blang Mangat, Jumat (8/12/2023) sekira pukul 01.00 WIB dini hari.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto mengatakan dalam dua minggu terakhir sudah 30 pengungsi Rohingya yang sudah meninggalkan kamp pengungsian di Blang Mangat.
Terkait hal tersebut, polisi membentuk tim untuk melakukan penyelidikan selama lima hari.
"Hasilnya, pada Jumat dini hari tim yang kita bentuk berhasil menggagalkan enam pengungsi Rohingya yang mencoba dan telah meninggalkan tempat penampungan," kata dia.
Pada pukul 23.00, keenam warga Rohingya ini berhasil meninggalkan kamp dengan cara melompat pagar di belakang kantor imigrasi serta mengendap di areal persawahan," tambah dia.
Selain menangkap enam pengungsi Rohingya, Tim Satgas Polres Lhokseumawe juga mengamankan tiga tersangka, yakni RM (50), HU (41) dan DA (25). Ketiganya adalah warga Kota Lhokseumawe.
Kepada polisi, ketiga tersangka ini mengaku ditelpon oleh seseorang berinisial KH (DPO) untuk menjemput warga asing dimaksud.
Mereka menerima upah dari pria berinisial K sebesar Rp 300.000 per warga Rohingya.
"Setelah menjemput, keenam warga Rohingya ini dibawa ke belakang GOR Unimal Desa Uteunkot untuk ditransitkan dan pada pukul 02.00 akan diberangkatkan ke Sumatera Utara dengan Bus PMTOH," kata dia.
Dari para tersangka polisi mengamankan satu unit mobil Xenia, tiga unit Ponsel, dua KTP dan uang Rp1,8 juta sebagai modal awal untuk mengangkut warga Rohingya dari Lhokseumawe menuju ke Sumatera Utara.
"Para tersangka akan dijerat pasal 120 ayat (1) dan ayat (2) Undang - Undang RI Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dengan ancaman paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun penjara, denda paling sedikit Rp 120 juta dan maksimal Rp600 juta," jelas AKBP Henki Ismanto
Dalam catatan Kompas.com, sepanjang warga Rohingya terdampar di Aceh, lazim mereka akan melarikan diri dari penampungan yang telah disiapkan.
Umumnya mereka kabur ke Malaysia.
Dua bulan terakhir, gelombang Rohingya mendarat ke Aceh.
Lebih 1.000 warga Rohingya kini ditampung di Kota Sabang, Kabupaten Pidie, dan Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.
Saat awal mendarat, mereka mengaku negara tujuannya memang Indonesia.
Belakangan, mereka kabur ke Malaysia.(*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com
Pertemuan Penyair Nusantara XIII: Peran Puisi dan Perdamaian jadi Sorotan |
![]() |
---|
Penyair Muda Asal Aceh dan Sabah Malaysia Ikut Ramaikan PPN XIII di Jakarta |
![]() |
---|
Penyair Gayo Asmira Dieni dan Win Gemade Tampil di Kampoeng Sastra PPN XIII |
![]() |
---|
Kopi Gayo Derah 63 Meriahkan Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta |
![]() |
---|
Badan Bahasa Dukung Penuh Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.