19 Tahun Tsunami Aceh

Pj Gubernur dan Masyarakat Larut dalam Doa dan Zikir Bersama untuk Syuhada Tsunami Aceh

“Dengan kita mengingat terus, kita juga dapat memitigasi dengan langkah-langkah apa yang harus dilakukan (bila tsunami terulang),” ujar Achmad Marzuki

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mawaddatul Husna
FOTO IST
Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, didampingi Sekda, Bustami beserta Forkopimda Aceh dan masyarakat saat mengikuti zikir dan doa serta tausiah pada Peringatan Tsunami Aceh ke-19 tahun 2023, di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Selasa (26/12/2023). 

“Segala yang terjadi dalam hidup kita ini wajib kita yakini sesuai takdir Allah, wajib meyakini semua yang terjadi dalam hidup ini sudah diatur dan dirancang Allah,” kata Teungku Amri yang juga doktor filsafat Islam itu.

Lebih lanjut, Teungku Amri mengatakan, hikmah lainnya dari Tsunami Aceh adalah para korban Tsunami yang meninggal tersebut termasuk dalam golongan syahid dan husnul khatimah.

Ia meyakini hal tersebut berdasarkan hadis sahih dari Rasulullah.

Salah satu foto karya Bedu Saini, fotografer senior Serambi Indonesia saat peristiwa Tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004.
Salah satu foto karya Bedu Saini, fotografer senior Serambi Indonesia saat peristiwa Tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004. (Serambinews.com)

“Dengan kita percaya pada takdir Allah, akhirnya kita mengetahui bahwa mereka meninggal (korban tsunami) tidak sia-sia, sukses hidup mereka meraih husnul khatimah, sementara kita yang masih berjalan di bumi milik Allah ini belum pasti bisa meraih husnul khatimah ataupun tidak,” kata Teungku Amri.

Oleh sebab itu, Teungku Amri mengajak seluruh masyarakat khususnya kaum muda untuk terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

Ia mengajak kaum muda mendekatkan diri dengan Alquran dan tidak larut serta lalai dalam gemerlap hingar bingar godaan dunia.

FOTO direkam di kawasan Simpang Lima Banda Aceh saat tsunami melanda Aceh, Minggu 26 Desember 2004.
FOTO direkam di kawasan Simpang Lima Banda Aceh saat Tsunami melanda Aceh, Minggu 26 Desember 2004. (SERAMBINEWS.COM/BEDU SAINI)

Selain doa dan zikir, Pemerintah Aceh juga menyantuni 100 anak yatim piatu dalam peringatan 19 tahun tsunami.

Bukan hanya Pj Gubernur, sejumlah jajaran pejabat Pemerintah Aceh lainnya juga ikut serta berdoa dan berzikir bersama masyarakat untuk syuhada tsunami.

Warga Aceh di Jakarta Ikuti Zikir dan Doa Bersama

Ditempat terpisah, ratusan warga Aceh di Jakarta yang tergabung dalam Perkumpulan Masyarakat (Wareh) Kembang Tanjong, Pidie, Selasa (26/12/2023) mengikuti acara zikir dan doa bersama untuk mengenang 19 tahun tragedi gempa dan tsunami Aceh bertempat di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Selain menggelar doa bersama, turut dilaksanakan juga orasi kemanusiaan oleh Hersubno Arief,  jurnalis senior yang terlibat langsung dalam sejumlah peliputan ketika Tsunami.

Hersubno menyebutkan bahwa bencana Tsunami membawa berkah kedamaian bagi Aceh setelah berpuluh tahun lamanya bergelut dengan konflik yang berkepanjangan.

"Dulu sebelum tsunami di sana terjadi konflik berkepanjangan dan suasananya sangat mencekam, setiap ada orang asing yang datang ada kecurigaan kepada para tamu, tapi bencana tsunami membawa berkah kedamaian bagi Aceh," ujarnya.

Sebagai pengingat, pada 26 Desember 2004 gempa dengan magnitudo 9,3 SR melanda Aceh, gempa tersebut kemudian memicu gelombang Tsunami di sepanjang daratan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.

Selain Sri Lanka, Thailand, dan India, Aceh merupakan daerah yang terkena dampak paling parah. Tercatat, korban jiwa akibat tsunami Aceh mencapai 170.000 jiwa. (*)

Sumber: TribunGayo
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved