VIRAL Peserta Simulasi Pemungutan Suara Diduga Terima Nasi Basi, Ini Kata Ketua KIP Bener Meriah

VIRAL Peserta Simulasi Pemungutan & Penghitungan Suara Diduga Terima Nasi Basi, Ini Kata Ketua KIP Bener Meriah

Laporan Bustami | Bener Meriah 

TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Beberapa bungkus nasi untuk para peserta dalam acara simulasi pemungutan dan penghitungan suara di Kabupaten Bener Meriah diduga diterima tidak layak dikonsumsi atau basi.

Peristiwa itu pun viral di media sosial Instragram, bahkan tidak sedikit para warganet khusus di Bener Meriah mengomentari kejadian tersebut.

Terlihat dalam video yang beredar beberapa bungkusan nasik yang diduga basi dibuang oleh para peserta simulasi tersebut.

Adapun kegiatan simulasi itu diselenggarakan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Bener Meriah yang dihadiri oleh ribuan tamu undangan yang digelar di Gedung Olah Seni (GOS), Rabu (31/1/2024).

Baca juga: Sengketa Lahan SD Sepeden di Bener Meriah Tertangani, Pemkab Bangun Sekolah Baru

Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Bener Meriah, Khairul Akhyar saat dikonfirmasi TribunGayo.com membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan, bahwa nasi yang basi itu hanya beberapa bungkus dari ribuan yang disediakan oleh kepanitian.

Tidak semua nasi yang basi, hanya beberapa saja. Bahkan, pihaknya pun kemarin telah menggantikan nasi lain bagi para peserta tersebut.

"Ada sekitar sepuluh bungkus lebih yang basi dari ribuan yang kita sediakan, dan ketika kita temukan ada yang basi, telah kita umumkan untuk langsung diganti," sebut Khairul Akhyar kepada TribunGayo.com, Kamis (1/2/2024).

Menurutnya, dalam acara tersebut dihadiri oleh ribuan peserta terdiri Ketua KPPS, Operator, PPS, PPK serta perwakilan para partai politik yang di Kabupaten Bener Meriah.

Baca juga: Polres Bener Meriah Bersama Wartawan Deklarasi Pemilu Damai

Jadi sesuai aturan yang berlaku dari kepanitian KIP Bener Meriah menyediakan snack dan makan siang bagi para peserta yang berhadir.

Namun tidak diduga ada beberapa yang diduga basi, mungkin, para petugas cateringnya masak terlalu pagi.

Karena mengejar waktu, dan itupun tidak semua, hanya beberapa dari ribuan yang disediakan.

"Maklum ini khanduri politik, jadi kritikan seperti ini hal biasa, terpenting kami telah menjalankan sesuai prosedur, dan yang basi langsung kemarin kita ganti," demikian ucapnya.