Amalan Doa Untuk Anak

Doa Nabi Yunus Mempercepat Pengabulan Hajat untuk Anak & Diri Sendiri Menurut Ustadz Adi Hidayat

Adapun bacaan doa ini telah tercantum dalam Al-quran surah ke 21, Al-anbiya ayat 87-88 pada kisah Nabi Yunus AS.

Penulis: Intan Mutia | Editor: Mawaddatul Husna
Screenshoot Youtube Adi Hidayat Official
Doa Nabi Yunus Mempercepat Pengabulan Hajat untuk Anak & Diri Sendiri Menurut Ustadz Adi Hidayat. 

TRIBUNGAYO.COM - Salah satu doa yang dibagikan Ustadz Adi Hidayat dengan keutamaan yang luar biasa adalah doa Nabi Yunus.

Salah satu keutamaan jika mengamalkan doa Nabi Yunus ini adalah untuk mempercepat pengabulan hajat.

Hajat yang dimaksud diatas, menurut Ustadz Adi Hidayat ialah hampir semua hajat yang menjadi keinginan manusia.

Baik sesuatu keinginan yang mendesak maupun keinginan atau hajat yang berdasar dari nafsu semata.

Adapun waktu terbaik untuk mengamalkan doa Nabi Yunus yaitu sebelum menunaikan ibadah shalat subuh.

Jadi, doa ini dapat diamalkan para orang tua untuk anak mereka yang terlihat sangat membutuhkan, atau doa ini juga dapat dilafalkan dengan niat untuk meminta agar anak mendapat pekerjaan yang lebih baik misalnya.

Baca juga: Bolehkah Menerima Uang Serangan Fajar Menurut Islam? Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Dikutip Tribungayo.com dari Kanal Youtube Adi Hidayat Official pada Kamis (15/2/2024), Ustadz Adi Hidayat memberi penjelasan bahwa doa Nabi Yunus ini merupakan salah satu doa yang mencakup segala permohonan.

Selain itu, seperti yang disebutkan UAH bahwa doa ini juga bisa memberikan inspirasi kepada kita, diterapkan dalam setiap kehidupan, termasuk ketika akan berinteraksi dengan Al-quran.

Adapun bacaan doa ini telah tercantum dalam Al-quran surah ke 21, Al-anbiya ayat 87-88 pada kisah Nabi Yunus AS.

“Dari 83-84 kisah Nabi Ayyub alaihissalam, Nabi Zakaria-nya kemudian selanjutnya 85-86, 87-88-nya kemudian masuk pada kisan Nabi Yunus AS,” terang Ustadz Adi Hidayat.

Baca juga: Jangan Nodai Bulan Syaban dengan Amplop Rp 300 Ribu, Ustadz Adi Hidayat: Jangan Pilih Orangnya

Berikut bunyi surah Al Anbiya ayat 87

وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ

Wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn.

Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”

Surah Al Anbiya ayat 88

فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ

Fastajabnā lahụ wa najjaināhu minal-gamm, wa każālika nunjil-mu`minīn.

Artinya: “Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.”

Bacaan amalan doa Nabi Yunus

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang zalim."

Bahwa doa ini memiliki keutamaan karena mencakup aspek ketauhidan, dzikir, dan permohonan ampunan.

“Nah ini dawamkan doa ini, termasuk kalau kita ingin berusaha berinteraksi dengan kebaikan” kata UAH.

“kaya kita misalnya mau coba menghafal Al-qur’an, kayak kita mau coba membaca Qur’an dengan baik, atau kita coba misalnya mendapat kesuksesan dalam pekerjaan, atau kita mengatasi gangguan dalam kehidupan, ini masuk semuanya” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Baca juga: Doa dan Cara Mendoakan Anak Agar Jadi Penolong di Akhirat, Kajian Ustadz Adi Hidayat

Selain itu, ada tiga bagian dasar penting yang dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat yang penting untuk digarisbawahi:

Pertama, لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ, kalimat ini adalah dasar dari semua kehidupan kita.

Dahsyatnya kalimat ini, dari kalimat inilah kita tercipta, daur kalimat inilah kita diminta untuk beribadah.

“Bahkan kalau ada orang bisa mengucapkan Laa Ilaha Illallah diakhir hidupnya, dijamin oleh Nabi SAW dengan lisannya masuk surga.” Tegas Ustadz Adi Hidayat.

Bayangkan, kita hidup untuk Laa ilaha illallah, berjuang untuk Laa ilaha illallah, wafat pun bisa mengucapkan Laa ilaha illallah, dijamin semua kebaikan.

“jadi kalau kita berdoa menggunakan satu kalimat ini kepada Allah, seakan-akan kita mengatakan “ya Allah.. bukankah dengan kalimat ini, bukankah dengan kata ini aku dihidupkan untuk beraktivitas? Bukankah dengan kata ini aku diminta untuk beribadah?, bukankah dengan kata ini aku diminta untuk berjuang sampai wafat?,

Maka dengan semau keistimewaan dikata ini ya Allah.. mohon kabulkan, aku ingin minta sesuatu” pungkas UAH.

Kedua, أَنْتَ سُبْحَانَكَ, kata Subhanaka itu menafikan semua yang tidak setara denagn sifat-sifat Allah.

Ketiga, إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ kata ini merupakan sebuah kalimat yang mengisyaratkan sebuah penyesalan dari diri kita sebagai hamba.

Maka dengan itu, kalimat dzikir atau doa Nabi Yahya ini tidak hanya untuk sekedar dilafalkan dari mulut.

Tetapi doa dengan seribu kebaikan ini menjadi doa yang wajib untuk direnungkan setiap makna yang terkandung didalamnya.

Banyak sekali keutamaan dari membaca doa yang sebelumnya telah diamalkan oleh Nabi Yunus AS, diantaranya sebagai berikut:

1. Selamat dari bencana

Dalam surah Al Anbiya ayat 76, dikatakan bahwa Nabi Nuh selamat dari bencana yang sangat besar, berikut dalilnya:

وَنُوحًا إِذْ نَادَىٰ مِن قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ

“Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.”

2. Menyembuhkan penyakit

Seperti dikisahkan bahwa Nabi Ayub mempunyai ketabahan luar biasa saat diuji dengan penyakit kulit hingga mengeluarkan nanah. Namun Nabi Ayub tidak pernah menyerah dan selalu berdoa kepada Allah agar diberi kesembuhan. Berikut doa yang dipanjatkan Nabi Ayub kepada Allah SWT saat meminta kesembuhan:

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang. (QS Al Anbiya 83)

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِن ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ

“Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” (QS Al Anbiya 84).

3. Bebas dari rasa sulit, sedih dan khawatir

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنجِي الْمُؤْمِنِينَ

“Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS Al Anbiya 88).

4. Memperoleh keturunan

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.”

5. Mendapat jodoh

وَزَكَرِيَّآ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥ رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْوَٰرِثِينَ

"Dan ingatlah kisah Zakaria tatkala ia menyeru Tuhannya: Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik." (QS Al Anbiya Ayat 89).

Diakhir kajian, Ustadz Adi Hidayat menegaskan keistimewaan dari mengamalkan doa diatas.

“Demikianlah kalau ada orang beriman, setelah ini, mengamalkan doa yang sama, kata Allah “kami jamin, kami akan kabulkan, seperti Aku mengabulkan doanya Yunus AS,” pungkas UAH. (*)

(Tribungayo.com/ Intan Mutia) 

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved