Kisah Inspiratif
Kisah Nikite Alvinta Bujangga, Generasi Gayo, Ikuti Jejak Sang Ayah Sebagai Pengacara di Jakarta
Profesi pengacara atau advokat sangat mulia, "Officium Nobile." Ini karena status advokat yang “merdeka” atau mandiri tanpa intervensi dari negara
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
Laporan Fikar W.Eda I Jakarta
TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Profesi pengacara atau advokat sangat mulia, "Officium Nobile." Ini karena status advokat yang “merdeka” atau mandiri tanpa adanya intervensi dari negara.
Berbeda dengan polisi, jaksa dan hakim.
Pemahaman inilah yang kemudian membuat pemuda keturunan Gayo, Nikite Alvinta Bujangga, S.H.,M.H.,memilih profesi pengacara sejak lulus Sarjana Hukum dari Universitas Trisakti.
Berbeda dengan jejak ibunda, dr Nurijus Januarita, yang menekuni dunia kesehatan, Nikite lebih memilih meneruskan profesi yang sebelumnya sudah digeluti oleh sang ayah, Alwin Desry, S.H.,M.H, salah seorang pengacara ternama di Jakarta.
“Advokat itu bagi saya bukanlah sebuah pekerjaan, melainkan panggilan jiwa, passion, yang tidak bertitik tolak pada sebuah nilai/uang, melainkan hati nurani,” komentar Niki, demikian ia biasa dipanggil.
Mengutip kalimat Immanuel Kant, “Pengalaman tanpa ilmu adalah buta, ilmu tanpa pengalaman adalah permainan intelektual”.
Nikite terdorong untuk memulai pengalaman atau karirnya menjadi anak magang atau internship di beberapa firma hukum atau law firm di Jakarta, sambil melanjutkan Pendidikan Magister Hukum di Universitas Trisakti pada sore/malam harinya dan mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA).
“Ilmu tidak ada habisnya, perlu digali, namun jangan pula lupa untuk mencari pengalaman agar ilmu langsung dapat diaplikasikan”, ujar Nikite Alvinta Bujangga, S.H.,M.H.
Baca juga: Kisah Armiyadi ASA Kopi, Kembangkan Sistem Tanam Pagar untuk Kopi Gayo
Setelah mendapatkan gelar Magister Hukum dari program pascasarjana Universitas Trisakti dan melewatkan fase berkarir pada beberapa firma hukum di Jakarta.
Serta mendapatkan izin atau license profesi Advokat dari Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI), Pemuda berdarah Gayo ini dan beberapa rekan Advokatnya membangun sebuah firma hukum dengan nama P.W.N.A Law Firm yang berkedudukan di Jakarta.
“Nama PWNA Law Firm itu pada awalnya merupakan inisial nama saya dan rekan-rekan advokat, namun kami ubah menjadi nilai-nilai yang mendasar dari PWNA sendiri, yaitu Professional, Worthwhile, Noble dan Advance," katanya.
Sebagai seorang advokat muda yang menggeluti dunia praktisi, PWNA Law Firm ternyata dapat menjadi wadah bagi Nikite untuk dapat terjun membantu masyarakat Gayo yang membutuhkan jasa hukum dengan segala macam persoalan mulai dari hukum keluarga, korporasi, kekayaan intelektual sampai dengan hukum tanah/agrarian.
“Salah satu hal positif yang saya rasakan, membangun firma hukum yang dibekali dengan tim atau SDM yang berkualitas, tentu saya dapat terjun menentukan sendiri case/kasus apa saja yang ingin saya bantu penyelesaiannya.
Terutama yang berkaitan dengan masyarakat Gayo, lebih khusus di Jabodetabek. Hal ini tidak bisa saya lakukan Ketika masih bekerja di kantor hukum milik orang lain," katanya.
Dibalik Suasana Pagi Pasar Paya Ilang Takengon Tersimpan Tekad Kuat, Salati: Demi Anak-anak |
![]() |
---|
Sosok Khalimah, Seorang Ibu dan Guru Inspiratif di Bener Meriah |
![]() |
---|
Kisah Fadli di Aceh Tengah, Petani Kopi Gayo Raih Gelar Doktor dengan Nilai Cumlaude |
![]() |
---|
Sosok Mohammad Amin Usman, Putra Aceh Bangun Bengkel Pesawat Terbang |
![]() |
---|
Kisah Pemuda Cabe Asal Kalimantan Selatan, Berjualan Aksesoris hingga Blangkejeren Gayo Lues |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.