Kuflet Luncurkan Buku Autobiografi Seniman Aceh Sulaiman Juned

Kuflet, sebuah komunitas seni yang fokus pada kegiatan teater, sastra, dan literasi merayakan hari jadinya ke-27 tahun.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Budi Fatria
For TribunGayo.com
Seniman Aceh Sulaiman Juned 

Laporan Fikar W.Eda|Sumatera Barat

TRIBUNGAYO.COM, PADANG PANJANG - Kuflet, sebuah komunitas seni yang fokus pada kegiatan teater, sastra, dan literasi merayakan hari jadinya ke-27 tahun pada, Minggu (12/5/2024 ), di Padangpanjang, Sumatera Barat.

Pada momen bersejarah di usia lebih seperempat abad tersebut, Kuflet juga meluncurkan buku autobiografi “Sulaiman Juned” seniman Aceh, pendiri dan penasihat Komunitas Seni Kuflet

Buku tersebut dibincangkan tiga narasumber, Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum. (Rektor ISI Padang Panjang), Maizul (Novelis), dan Ubai Dillah Al Anshori, S.Pd., M.Hum. (Sastrawan dan Redaktur Budaya Harian Rakyat Sumbar).

Diskusi dipandu Muhammad Subhan (Penulis, Pegiat Literasi, Founder Sekolah Menulis elipsis, yang juga pembina Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang). 

Akbar Ketua Komunitas Seni Kuflet mengatakan, Sulaiman Juned telah mengabdikan dirinya di jalur seni di Kota Padang Panjang sejak tahun 1997.

Semula ia diminta menjadi dosen oleh Rektor STSI Padang Panjang, Prof. Dr. Mursal Esten, namun ia memilih kuliah di jurusan teater.

Setelah Sulaiman Juned meraih gelar sarjana seni di STSI Padang Panjang, suatu hari ijazahnya ditahan Mursal Esten. Alasannya, agar Sulaiman Juned tidak balik ke Aceh setelah lulus kuliah.

"Saya tidak diizinkan mengambil ijazah, karena saya diminta untuk mengikuti seleksi CPNS menjadi dosen minat penyutradaraan di STSI Padang Panjang. Kata Pak Mursal, ‘Kalau ijazah Anda bawa pasti segera kembali pulang ke Aceh,” kata Sulaiman Juned menirukan ucapan Mursal Esten.

Setelah mengikuti seleksi CPNS, takdir membawa Sulaiman Juned lulus menjadi dosen tetap STSI Padang Panjang yang kini telah menjadi ISI Padang Panjang.

"Semuanya bisa terjadi atas kehendak Allah melalui bantuan Prof. Dr. Mursal Esten tanpa henti,” kenang Sulaiman Juned.

Ketika Prof. Dr. Mursal Esten mengetahui rutinitas Sulaiman Juned berteater, jurnalis, dan penyair sejak tahun 1997 di Padang Panjang, ia meminta dirinya mendirikan sebuah komunitas seni.

Seperti halnya menahan ijazah Sulaiman Juned, dengan adanya komunitas, Sulaiman Juned semakin terikat di Padang Panjang.

"Itu semua tak lebih dari harapan Pak Mursal agar saya makin betah berada di Padang Panjang,” ungkap Sulaiman Juned.

Pada 12 Mei 1997, Sulaiman Juned bersama Prof. Dr. Mursal Esten, Wiko Antoni, Neti Herawati, Maizul, Drs. Jufri, M.Sn., dan I Dewa Nyoman Supenida, S.Skar., M.Sn., mendirikan Komunitas Seni Kuflet Kota Padang Panjang

"Alhamdulillah, sampai sekarang Kuflet masih aktif dan produktif. Bersama Kuflet kami meruangkan diri dalam dunia sastra, jurnalistik, teater, senirupa, musik yang mengantarkan kami berada di kegiatan-kegitan seni bertarap lokal, nasional juga internasional,” tambah Sulaiman Juned. (*)

 

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved