Pengusaha Aceh Teuku Ismuhadi Bangun Lampoh Coffee Bintaro Dilengkapi Lukisan Perempuan Pemetik Kopi

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Pengusaha Aceh yang sukses menghadirkan kuliner dan restoran khas Aceh di Jakarta, Teuku Ismuhadi, mengembangkan usahanya dengan membuka satu restoran lain, Lampoh Coffee & Resto.

Usahanya ini berada di Jalan Bintaro Utama 3A Nomor 1 Blok DD 15, Pondok Karya Bintaro, Tangerang Selatan.

Ini adalah restoran kelima dengan tetap menyajikan masakan khas Aceh dan kopi Gayo yang terkenal.

Grand launching Lampoh Coffee Bintaro dilakukan pada Minggu (7/7/2024) dihadiri banyak kalangan dan penikmat kuliner.

Lampoh Coffee  & Resto Bintaro didirikan oleh Teuku Ismuhadi dengan tujuan menghadirkan kelezatan masakan Aceh dan kopi Gayo ke ibu kota.

Restoran ini dikenal dengan berbagai hidangan khas Aceh seperti Mi Aceh, Nasi Goreng Aceh, dan Ayam Tangkap, gulai Aceh dan sebagainya.

Selain itu, Lampoh Coffee juga menyajikan kopi Gayo yang autentik, yang diseduh dengan cara tradisional untuk mempertahankan cita rasa khasnya.

Setiap cabang Lampoh Coffee dirancang dengan nuansa Aceh yang kental, dihiasi dengan dekorasi dan lukisan khas yang menambah keunikan dan kenyamanan bagi para pengunjung.

Teuku Ismuhadi adalah seorang pengusaha sukses asal Aceh yang memiliki visi untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Aceh kepada masyarakat luas.

Berbekal pengalaman dan kecintaannya terhadap masakan tradisional, Ismuhadi memulai usahanya dengan mendirikan Lampoh Coffee di Jakarta Barat.

Sejak pertama kali berdiri, Lampoh Coffee telah berkembang pesat dan mendapatkan tempat di hati para penikmat kuliner.

Ismuhadi dikenal sebagai sosok yang inovatif dan gigih dalam mengembangkan usahanya, serta memiliki komitmen tinggi terhadap kualitas dan cita rasa.

Dengan lima cabang yang telah berdiri, ia berencana untuk terus mengembangkan sayap usahanya dengan membuka lebih banyak cabang di Jabodetabek dan sekitarnya.

Lampoh Coffee Bintaro juga menghadirkan lukisan perempuan Gayo pemetik kopi yang mengenakan kelubung, yakni kain khas penutup kepala perempuan Gayo saat sedang di kebun.