Festival Nenggeri Linge

Hadiri Festival Nenggeri Linge, Pj Bupati Aceh Tengah Sampaikan Pemkab akan Bangun Jalan ke Jamat

"Insya Allah tidak lama lagi kita akan melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan," kata Teuku Mirzuan.

|
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM/FIKAR W EDA
Pj Bupati Aceh Tengah, Teuku Mirzuan (tengah) menghadiri Festival Nenggeri Linge, di Buntul Linge, Sabtu (13/7/2024). 

Laporan Fikar W Eda | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Pj Bupati Aceh Tengah, Teuku Mirzuan, menyampaikan bahwa pemerintah akan membangun jalan dari Kampung Linge menuju Jamat serta memperbaiki dua jembatan menuju Linge.

"Insya Allah tidak lama lagi kita akan melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan," kata Teuku Mirzuan saat berbicara dalam talkshow Festival Nenggeri Linge di Buntul Linge, Sabtu (13/7/2024).

Talkshow juga menampilkan pembicara Dr Salman Yoga dan petue Kampung Linge Abdussalam.

Selain itu, Teuku Mirzuan juga menyampaikan bahwa pihaknya  juga telah mengeluarkan keputusan penetapan Kampung Linge dan Kampung Serule sebagai daerah wisata religi.

"Silakan disii dan dikembangkan sebagai daerah wisata. Unik infrastruktur juga terus kita bangun bertahap," ujarnya.

Persoalan lainnya di Kampung Linge adalah tidak tersedianya jaringan internet. Masyarakat mengantarkan pemerintah bisa membangun jaringan internet ke sana.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Khairuddin Yoes menyebutkan bahwa tahun ini akan dibangun tower di sana.

"Kalau Kampung Jamat sudah," kata Khairuddin Yoes.

Dr Salman Yoga mengatakan bahwa menyebut Linge bukan hanya terbatas pada Kampung Linge, melainkan sebuah wilayah kekuasaan Kerajaan Linge.

Oleh Abdussalam  batas wilayah itu diungkapkan dalam istilah "sebujur Aceh selintang batak."

Salman Yoga mengatakan adanya batu nisan di Buntul Linge yang hanya  bertuliskan kalimat "Lailahailallah,"  tidak 
menyertakan "Muhammadarasulillah."

Menurut Salman, ini membuktikan bahwa Linge adalah daerah awal  dimasuki Islam. "Boleh jadi titik nol masuknya Islam ke Nusantara, adalah Linge," ujar Salman. 

Petue Linge Abdussalam dalam talkshow itu memaparkan tentang tradisi dan adat Linge yang masih terus dipertahankan sampai sekarang.

"80 persen masih bisa kami pertahankan," katanya. 

Talkshow  dimoderatori oleh Fikar W Eda membahas dukungan terhadap masa depan Linge, mencakup solusi praktis untuk masalah sejarah, infrastruktur, dan lainnya. (*)

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved