Maestro Didong Utih Burak, Kisah Ujung Gempulo dan Silona

Ia seorang maestro. Sampai sekarang, ia terus berdidong dari satu panggung ke panggung lain.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mawaddatul Husna
FOR TRIBUNGAYO.COM
Ceh Utih Burak alias Zulkarnain AR dari Grup Burak Terbang. 

Laporan Fikar W Eda | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Zulkarnain AR, atau lebih dikenal dengan sebutan Utih Burak, adalah ceh utama dari grup didong Burak Terbang.

Ia seorang maestro. Sampai sekarang, ia terus berdidong dari satu panggung ke panggung lain.

Pada Desember  2023, saat Desember Kopi Gayo di Buntul Sara Ine, Bener Meriah, Utih Burak tampil melawan Musara Bintang.

Meski tidak muda lagi, ia terlihat energik dan suaranya tetap merdu hingga didong jalu selesai menjelang pukul 03.00 WIB.

Utih Burak menciptakan lagu "Silona" pada tahun 1988 dan "Ujung Gempulo" saat merantau di Jakarta.

"Silona" adalah salah satu karya masterpiece-nya. "Ujung Gempulo" lahir saat melihat foto Kota Takengon dengan Danau Lut Tawar yang dijepret oleh fotografer Gayo, Salim Wahab, yang juga saudara dekatnya.

Utih Burak mengungkapkan kerinduannya terhadap kampung halaman melalui didong ini, yang kemudian menjadi terkenal sampai sekarang.

Grup didong Burak Terbang sendiri lahir pada tahun 1950, namun hanya bertahan sampai tahun 1970.

Utih Burak kemudian bergabung dan menggerakkan kembali Burak Terbang sejak 1970. Ia adalah generasi kedua di Burak Terbang, dengan ketua Abubakar pada waktu itu.

Utih Burak hijrah ke Jakarta pada tahun 1984 dan aktif berdidong di berbagai tempat seperti Taman Ismail Marzuki dan Taman Mini Indonesia Indah.

Selama di Jakarta, ia menciptakan beberapa karangan didong seperti "Silona" dan "Ujung Gempulo".

Sekembalinya ke Tanah Gayo pada tahun 1992, Utih Burak sebenarnya tidak berniat lagi untuk berdidong karena suasananya yang tidak seperti dulu.

Namun, karena permintaan warga, ia kembali naik panggung. Keprihatinannya terhadap perubahan didong dituangkan dalam karyanya yang berjudul "Sayang Ko Gayo".

Utih Burak juga memiliki pengalaman unik saat harus berdidong sendirian melawan Mahli Lewa di Simpang Tige Redelong, karena teman-temannya tidak bisa bergabung.

Sumber: TribunGayo
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved