BBM di Dataran Tinggi Gayo Makin Langka

Kendaraan Antrian BBM di Takengon Mulai Subuh Takut Cepat Habis, Jalan Macet dan Pedagang Mengeluh

Trauma akan cepat habisnya BBM subsidi di hari-hari sebelumnya membuat ribuan warga Aceh Tengah tetap memadati tiga SPBU

Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Rizwan
Alga Mahate Ara/TribunGayo.com
ANTRIAN BBM - Antrian Panjang Kendaraan di SPBU Nunang Antara, Aceh Tengah, Selasa (14/10/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Gayo Alga Mahate Ara | Aceh Tengah

TribunGayo.com, TAKENGION – Trauma akan cepat habisnya BBM subsidi di hari-hari sebelumnya membuat ribuan warga Aceh Tengah tetap memadati tiga SPBU utama di pusat kota Takengon hari ini, meskipun pasokan sudah tersedia. 

Kendaraan roda empat dan roda dua sudah terparkir di bahu jalan sejak dini hari, menciptakan kemacetan parah dan kekesalan pedagang

Para pemilik ruko menjerit lantaran antrean BBM yang mengular hingga siang hari ini telah memblokir pintu masuk toko mereka, menyebabkan kerugian ekonomi bagi pemilik usaha.

Kondisi antrian panjang yang berulang ini disebut dipicu oleh gangguan logistik skala regional. 

Pengelola SPBU 14.245.499, Nunang Negeri Antara (Jalan Lintang), Herman membenarkan bahwa fenomena antrian ini terjadi hampir di seluruh wilayah Aceh, dan ia menjelaskan akar masalahnya.

“Fenomena ini terjadi se-Aceh. Disebabkan kapal yang antar minyak ke Depot Pertamina belum sampai, agak telat, cuaca lagi ekstrem,” ungkap Herman, Selasa (14/10/2025).

Keterlambatan kedatangan kapal tanker pengangkut BBM ke depot utama Pertamina akibat cuaca ekstrem di tengah laut ini yang kemudian memicu tersendatnya distribusi ke daerah-daerah, termasuk ke Takengon

Meskipun hari ini pasokan telah tiba, keterlambatan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran dan panic buying di masyarakat, yang terlihat dari antrean panjang yang tidak kunjung terurai.

"Masyarakat lebih memilih menghabiskan waktu berjam-jam di jalan daripada mengambil risiko kehabisan," jelasnya.

Aksi parkir antrean massal bahkan dimulai sejak pukul 06.00 WIB pagi, jauh sebelum SPBU resmi beroperasi.

Tiga titik vital di pusat kota, yaitu SPBU Simpang Lemah, SPBU Jalan Lintang, dan SPBU Tan Saril, menjadi titik kumpul antrean terparah. 

Volume pembelian oleh masyarakat meningkat drastis sebagai upaya stocking, yang mempercepat habisnya kuota harian SPBU.

Kondisi antrean di tiga SPBU tersebut menimbulkan masalah pelik pada infrastruktur lalu lintas kota. 

Barisan kendaraan yang mengular di bahu jalan membuat jalan di pusat kota Takengon menjadi semrawut, diperparah oleh ketiadaan petugas pengatur lalu lintas yang mengendalikan arus kendaraan di pintu masuk SPBU.

Sumber: TribunGayo
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved