Wisata Gayo Alas

Objek Wisata Ketambe Aceh Tenggara Mulai Ramai Dikunjungi Wisatawan dari Eropa

Bukan hanya itu, di kawasan objek wisata Ketambe juga ada orangutan, monyet dan berbagai jenis burung dengan suara yang begitu merdu.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mawaddatul Husna
FOTO IST
Wisatawan mancanegara menikmati objek wisata di Kawasan Ketambe Aceh Tenggara. 

Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Objek wisata di Kabupaten Aceh Tenggara cukup menarik wisatawan, seperti air mengalir di Sungai Alas Ketambe, trekking, rafting adventure hingga pemandian air panas di kaki gunung Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). 

Bukan hanya itu, di kawasan objek wisata Ketambe juga ada orangutan, monyet dan berbagai jenis burung dengan suara yang begitu merdu.

Sehingga kekayaan alam tersebut menarik wisatawan mancanegara untuk berlibur ke Aceh Tenggara.

Apalagi mulai Juni hingga September 2024 merupakan musim puncak liburan bagi wisatawan mancanegara dari  benua Eropa dan mereka memilih Aceh Tenggara sebagai destinasi wisatanya.

Para wisatawan mancanegara ini berasal dari Jerman, Perancis, Austria, Belgia, Belanda, Swiss dan negara lainnya.

Pemandu Objek Wisata di Ketambe, Aceh Tenggara, Jack, kepada TribunGayo.com, Minggu (11/8/2024) mengatakan, saat ini sejumlah objek wisata di Aceh Tenggara, seperti pemandian air panas, Sungai Alas Ketambe, waterboom, dan  lainnya mulai ramai dikunjungi wisatawan dari Bagian Negara Eropa.

Menurut dia, puncak wisata paling ramai dikunjungi wisatawan mancanegara pada Agustus, September hingga Oktober 2024.

Seperti diketahui, Kabupaten Aceh Tenggara memiliki ikon yang berpotensi sebagai daerah objek wisata di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser dan lokasi arung jeram Sungai Alas Ketambe.

Objek wisata di Aceh Tenggara ini menjadi daya tarik untuk turis asing atau wisatawan lokal untuk berkunjung.

Menurut Jack, di Aceh Tenggara perlu adanya pusat informasi tourism satu pintu.

Hal tersebut penting agar kedatangan wisatawan asing di Aceh Tenggara terdata dan keberadaan juga diketahui oleh pemkab melalui dinas terkait dan keamanan.

"Misalnya kegiatan turis di Aceh Tenggara untuk liburan, penelitian atau hal lainnya, sehingga bisa diawasi," ujar Jack.

Namun, wisatawan mancanegara yang masuk ke Aceh Tenggara selama ini tidak terdata keberadaan dan aktivitasnya.

Makanya, diperlukan adanya pusat informasi satu pintu tentang turis asing di Aceh Tenggara.

Halaman
12
Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved