MotoGP 2024

Pol Espargaro Prediksi Dominasi Ducati Akan Meredup di MotoGP 2025

Dominasi Ducati di MotoGP sejak musim 2022 tidak terbantahkan, dengan Desmosedici menjadi motor terbaik di grid hingga musim 2024.

Penulis: Malikul Saleh | Editor: Malikul Saleh
Instagram @polespargaro
Dominasi Ducati di MotoGP sejak musim 2022 tidak terbantahkan, dengan Desmosedici menjadi motor terbaik di grid hingga musim 2024. 

TRIBUNGAYO.COM - Dominasi Ducati di MotoGP sejak musim 2022 tidak terbantahkan, dengan Desmosedici menjadi motor terbaik di grid hingga musim 2024. 

Namun, Pol Espargaro percaya bahwa kedigdayaan Ducati akan segera berakhir. 

Dalam pandangannya, MotoGP 2025 akan menjadi awal dari meredupnya dominasi pabrikan asal Italia tersebut.

Espargaro menilai bahwa Ducati akan menghadapi ancaman serius dari para pesaingnya di musim mendatang. 

Menurutnya, tim-tim lain sudah mulai menunjukkan perkembangan signifikan yang akan menggerus keunggulan Ducati

Selain itu, beberapa perubahan internal di kubu Ducati juga diprediksi akan melemahkan kekuatan mereka di musim depan.

lihat fotoPol Espargaro Prediksi Dominasi Ducati Akan Meredup
INI Penyebab Marc Marquez Alami Start Buruk di MotoGP Austria 2024

Salah satu tanda-tanda meredupnya dominasi Ducati adalah hengkangnya tim satelit Pramac Racing yang memutuskan untuk pindah ke Yamaha mulai musim 2025. 

Keputusan ini dinilai sebagai sinyal bahwa Ducati tidak lagi menjadi pilihan utama bagi tim-tim kompetitif di MotoGP.

Tidak hanya itu, Ducati juga kehilangan beberapa pembalap andalan mereka. 

Jorge Martin dan Marco Bezzecchi, dua pembalap yang tampil apik bersama Ducati, memilih untuk bergabung dengan Aprilia di musim 2025. 

Melansir dari Motorsport, Espargaro mengatakan bahwa Ducati sangat unggul.

"Ducati sangat unggul. Saya yakin ini adalah hasil dari keunggulan data besar yang tidak dimiliki produsen lain selama bertahun-tahun, di antara hal-hal lainnya," buka Espargaro.

"Mereka (Ducati) mampu berkembang jauh lebih cepat dan sekarang kami menderita karenanya. Namun, itu normal ketika Anda memiliki delapan motor di lintasan selama bertahun-tahun sementara yang lain hanya memiliki dua, atau empat. Memiliki 50 persen lebih sedikit motor di lintasan adalah hal yang gila."

"(Namun) sedikit demi sedikit keadaan akan berbalik, dimulai tahun depan (2025), karena mereka telah kehilangan satu tim dan beberapa pembalap yang sangat cepat," imbuhnya. (*)

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved