Apa Itu Rebo Wekasan atau Arba Mustamir? Ini Kata UAS dan Syafiq Basalamah

Pada kalender hijriyah, Selasa malam Rabu tadi malam merupakan Arba Mustamir.

|
Penulis: Malikul Saleh | Editor: Malikul Saleh
Net/DOK TIM UAS
Pada kalender hijriyah, Selasa malam Rabu tadi malam merupakan Arba Mustamir. 

TRIBUNGAYO.COM - Rebo Wekasan atau Arba Mustamir jatuh hari ini, Rabu (4/9/2024).

Tentu saja banyak yang mempertanyakan apa sih Rebo Wekasan atau Arba Mustamir tersebut.

Pada kalender hijriyah, Selasa malam Rabu tadi malam merupakan Arba Mustamir.

Yang mana artinya, merupakan hari terakhir dibulan Safar.

Melansir dari Banjarmasin.co.id, Rebo Wekasan atau Arba Mustamir adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Rebo Wekasan atau Arba Mustamir diyakini sebagian kalangan masyarakat sebagai hari yang sakral.

Konon ini adalah hari datangnya 320.000 sumber penyakit dan marabahaya 20.000 bencana.

Maka dari itu sejumlah amalan bermunculan di medsos untuk dilakukan mulai membaca Surah Yasin dan tasbih Nabi Yunus.

Lalu apa sih tanggapan para Ustadz tentang Rebo Wekasan?

Tanggapan UAS Tentang Rebo Wekasan

Ustad Abdul Somad (UAS) pernah membahas tentang tradisi umat Islam Indonesia pada Rabu Wekasan atau yang juga dikenal dengan Arba Mustakmir ini.

Arba Mustakmir adalah tradisi yang biasa dilakukan di Kalimantan Selatan.

Dilansir dari YouTube Nasehat Islam pada 2 Juni 2018, UAS membahas apakah dibolehkan atau tidak dalam Islam dan bagaimana hukumnya?

"Ziarah kubur di hari Rabu terakhir bulan Safar, boleh tidak? Ziarah kuburnya boleh, bagus saja itu."

Lalu bagaimana dengan doa tolak bala?

"Lalu berdoa memohon kepada Allah agar kita dihindarkan dari segala musibah, ini juga boleh," jelas Ustad Abdul Somad.

Namun ketika ditanyakan terkait keyakinan Allah menurunkan ribuan musibah di hari Rabu terakhir Safar atau Arba Musta'mir, menurut UAS, itu tak ada haditsnya.

"Itu menurut para ulama tasawuf, mereka dapat itu dari ilham bukan dari hadits Nabi Muhammad."

Dia menambahkan jika kalau ingin berdoa meminta dihindarkan dari musibah, itu boleh saja dan tidak dilarang.

Kata Syafiq Basalamah

Ustadz Syafiq Basalamah angkat suara mengenai Rebo Wekasan.

Menurutnya, amalan Rebo Wekasan muncul karena keyakinan yang tidak benar.

Rebo Wekasan merupakan sebutan untuk hari Rabu akhir bulan Safar, yang konon katanya turun 320 bala atau musibah.

Banyak yang meyakini ketika Rebo Wekasan tidak boleh membuat acara atau bepergian kemana-mana.

Karena diyakini tidak akan berjalan lancar atau turun mala petaka, maka dibuatlah amalan Rebo Wekasan.

Diketahui, amalam Rebo Wekasan antara lain melaksanakan shalat khusus, membuat makanan, dan lain-lain.

Dikutip dari kanal YouTube Taman Surga, begini kata Ustadz Syafiq Basalamah.

Ustadz Syafiq Basalamah menjelaskan ternyata ada kitab yang menyebutkan bahwa bulan Safar adalah sial.

"Lalu mereka membuat ibadah tertentu, shalat 4 rakaat membaca Al-Kautsar 17 kali, kemudian membaca Al- Iklhas dan seterusnya, juga membaca doa khusus" terangnya.

Kemudian Ustadz Syafiq Basalamah menjelaskan bahwa ketika amalan tersebut dilakukan, maka tidak akan kena bala.

"Bayangkan, ibadah ini muncul karena keyakinan yang tidak benar" tegas Ustadz Syafiq Basalamah.

"Ini kita berbicara tentang hal gaib (tidak terlihat) dan tidak diketahui" lanjut ulama ternama tersebut.

Menurutnya, musibah yang diturunkan hanya Allah SWT. yang tahu, sedangkan manusia tidak bisa.

"Safar sama dengan yang lainnya, Allah SWT. tidak menentukan satu bulan itu bala" tegasnya. (*)

Sumber: TribunGayo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved