Misteri Legenda Putri Pukes, Destinasi Wisata Sejarah yang Memikat Wisatawan di Akhir Pekan

Laporan Alga Mahate Ara | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Aceh Tengah dikenal dengan kekayaan alam dan sejarahnya yang memukau, dan salah satu tempat yang paling populer adalah goa Putri Pukes.

Goa ini semakin ramai dikunjungi wisatawan, terutama pada akhir pekan.

Lokasinya yang strategis di pinggiran Danau Lut Tawar, tepatnya di Desa Mendale, Kecamatan Kebayakan, menjadikannya destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan menguak legenda yang sarat misteri.

Pengunjung yang ingin mengeksplorasi goa Putri Pukes hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000 per orang. 

Harga yang sangat terjangkau ini memungkinkan pengunjung untuk merasakan sensasi menyusuri goa yang penuh cerita.

Di dalamnya, terdapat berbagai formasi batu yang unik, salah satunya adalah batu yang diyakini menyerupai sosok Putri Pukes, tokoh utama dari legenda yang mewarnai sejarah goa ini.

Selain batu tersebut, pengunjung juga akan menemukan benda-benda seperti kendi, canang, dan tempat duduk yang dipercaya sebagai tempat bersemedi pada zaman dahulu.

Semua benda tersebut telah membatu dan menjadi saksi bisu Putri Pukes.

Selain itu, terdapat juga sumur besar di dalam goa. Sumur ini terbilang unik, karena menurut pengelola, airnya hanya muncul setiap enam bulan sekali.

“Setiap 6 bulan ada airnya, tapi cuma satu hari habis itu hilang lagi,” kata Anjar Wika pada Jumat (13/9/2024).

Menurut pengelola goa Putri Pukes, Anjar Wika, fenomena ini menambah daya tarik goa yang sudah terkenal dengan legenda mistisnya.

Pengunjung sering kali merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang legenda Putri Pukes dan keajaiban sumur tersebut.

Kisah Putri Pukes berawal dari seorang putri raja yang tinggal di Takengon, Aceh Tengah.

Putri tersebut jatuh cinta dengan seorang raja dari kerajaan seberang. Cinta mereka tidak berjalan mulus karena terhalang oleh restu orang tua sang putri.