Berita Nasional
Buku "Sejarah dan Eksistensi Pang Kilet dalam Mempertahankan Benteng Kerajaan Linge" Mulai Beredar
Buku berjudul "Sejarah dan Eksistensi Pang Kilet dalam Mempertahankan Benteng Kerajaan Linge" kini mulai beredar.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
Laporan Fikar W.Eda I Jakarta
TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Buku berjudul "Sejarah dan Eksistensi Pang Kilet dalam Mempertahankan Benteng Kerajaan Linge" kini mulai beredar.
"Alhamdulillah, sudah sampai di Takengon dan telah kami terima, Rabu, tanggal 25 September 2024 yang lalu. Saat ini sudah beredar, bahkan sebelumnya sudah ada yang memesan," ujar Lahat, ahli waris Pang Kilet, Senin (30/9/2024).
Lahat menyampaikan apresiasi yang besar atas terbitnya buku ini.
"Mudah-mudahan buku ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya masyarakat Gayo dan Aceh pada umumnya. Bagaimana kita dapat menghargai para pejuang yang telah berkorban bagi masyarakat, daerah, bangsa, dan negara.
Sejarah juga harus dilestarikan; situs-situs bersejarah perlu diselamatkan, dipelihara, dan dilestarikan agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang," tegasnya.
Secara terpisah, Azman, S.S., M.A., penulis buku tersebut, menyatakan bahwa penerbitan buku "Sejarah dan Eksistensi Pang Kilet dalam Mempertahankan Benteng Kerajaan Linge" merupakan upaya untuk memelihara dan melindungi kekayaan sejarah Gayo, agar terus terjaga dari generasi ke generasi sepanjang masa.
"Buku ini diterbitkan oleh Mahara Publishing dan dieditori oleh Yusradi Usman al-Gayoni. Dengan ketebalan 203 halaman, buku ini terdiri dari beberapa bab yang memberikan penjelasan lengkap mengenai Pang Kilet dan perannya dalam mempertahankan Benteng Kerajaan Linge," terang Azman.
Bab I buku ini merupakan pendahuluan, menguraikan latar belakang penulisan yang didasarkan pada kalimat pamungkas seorang orang tua ahli waris Pang Kilet kepada putranya, Lahat: "Puren, kase kin urusenmu (ke depan, bakal jadi masalah/urusanmu)."
Bab II membahas tentang konsep Pang, Pejuang Islam, dan Tasawuf. Bab III menguraikan Pang Kilet serta konstruksi sebutan "Pang" pada dirinya.
Bab IV menjelaskan jejak-jejak Pang Kilet. Pada Bab V, diuraikan hasil temuan arkeologis di kawasan Makam Pang Kilet.
Bab VI membahas bukti-bukti ziarah para ahli waris. Bab VII menggambarkan arti penting sejarah Pang Kilet bagi sejarah Gayo, dan Bab VIII diakhiri dengan kesimpulan.
Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi berharga bagi masyarakat dalam memahami sejarah dan perjuangan Pang Kilet, serta mendorong upaya pelestarian situs-situs sejarah sebagai bagian dari identitas budaya Gayo.(*)
Baca juga: Buku "Pelayanan Sosial Berbasis Islam di Pondok Lanjut Usia" Karya Achmadi Jayaputra & Paisal Rahmat
Baca juga: Puisi 4 Penyair Indonesia, Isi Buku Duka Pengungsi Rohingnya
| DSI Buka Kelas Internasional Bidang Hukum APS Bersama UNSURYA |
|
|---|
| Psikolog Keluarga Ungkap Latar Belakang Lahirnya Tepuk Sakinah |
|
|---|
| Pertamina Patra Niaga Sumbagut Awasi Pelayanan SPBU Lewat Program Pantau Bareng |
|
|---|
| Gaji PNS Naik Berdasarkan Perpres 79 Tahun 2025, Ini Kata Kemenkeu |
|
|---|
| Maestro Didong Ceh M Din Diterima di Kemenbud, Seruan untuk Gerakan Pewarisan Budaya Gayo |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Buku-sejarah-Pang-Kilet.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.