Korban Longsor di Aceh Tengah

Tragedi Longsor Renggut Nyawa, Istirahat Terakhir Keluarga Mungil dari Aceh Tenggara

Hujan deras yang mengguyur malam itu tak hanya membasahi tanah, tapi juga membawa keluarga ini bertemu sang pencipta-Nya.

Penulis: Romadani | Editor: Budi Fatria
For TribunGayo.com
Keluarga kecil korban meninggal dunia tertimpa longsor di Kampung Ramung Ara, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (9/10/2024). 

Laporan Romadani | Aceh Tengah 

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Suara gemericik hujan malam, yang biasanya membawa ketenangan justru berubah menjadi mimpi buruk bagi sebuah keluarga kecil di Kampung Ramung Ara, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah

Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), dan dua anak mereka, Sofia Putri (10) serta Ghibran Naufa (5), menghabiskan malam terakhir bersama di bawah atap rumah sewaan mereka sebelum longsor menghancurkan segalanya.

Malam itu, Selasa (8/10/2024), keluarga kecil ini tertidur lelap usai menjalani hari yang melelahkan. 

Caisar dan Putri, pasangan suami istri asal Aceh Tenggara, sudah lebih dari dua tahun mengadu nasib di Aceh Tengah sebagai buruh lepas. 

Setiap harinya, mereka bekerja di kebun orang lain, memetik kopi, cabai, atau bekerja di sawah demi mencukupi kebutuhan hidup. 

Namun, hujan deras yang mengguyur malam itu tak hanya membasahi tanah, tapi juga membawa keluarga ini bertemu sang pencipta-Nya.

Baca juga: Korban Longsor di Aceh Tengah Ditemukan dalam Balutan Selimut

Sekitar pukul 22.25 WIB, tanah di belakang rumah mereka longsor, menghancurkan rumah sewaan tempat tinggal mereka dan menimbun keluarga kecil tersebut di bawah puing-puing material longsor

Caisar Sofian, Putri Amanda, Sofia Putri, dan Ghibran Naufa, semuanya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Sofia Putri, anak pertama mereka yang masih berusia 10 tahun, seharusnya menjalani hari-hari ceria sebagai siswa kelas dua di SD Kampung Ramung Ara. 

Pada pagi harinya, seperti biasa, Sofia bersiap untuk berangkat sekolah. Ia sempat menyiapkan bekal sederhana untuk makan siangnya. 

Namun, takdir berkata lain. Hujan deras yang mengguyur sore harinya menjadi peringatan akan akhir dari mimpinya.

Sementara Ghibran Naufa, si bungsu berusia lima tahun, yang sering kali asyik bermain bersama teman-teman sebayanya di kampung, juga tak lagi bisa menyapa ceria dunia kecilnya. 

Anak mungil ini kerap dititipkan ke rumah tetangga ketika kedua orang tuanya harus pergi bekerja di kebun, sebuah kebiasaan yang sudah sering dilakukan keluarga ini.

Baca juga: Sepmor Korban Longsor di Aceh Tengah Ditemukan Tertimbun Tanah

“Saat mereka bekerja, Caisar sering menitipkan anak bungsunya ke rumah kami, karena istri saya juga di rumah. Mereka orang baik, meski hidupnya sederhana,” kenang Hajiman, salah satu tetangga korban yang turut merasa kehilangan.

Caisar Sofian dan Putri Amanda adalah sepasang suami istri yang dikenal rajin bekerja, meski hanya sebagai buruh lepas. 

Kehidupan mereka mungkin jauh dari kata mewah, namun mereka selalu berusaha memenuhi kebutuhan keluarga. 

Rumah yang mereka tinggali pun bukan milik mereka sendiri, melainkan rumah sewaan berkontruksi papan yang sederhana

“Mereka sudah dua tahun tinggal di sini. Orangnya baik, tidak pernah ada masalah. Kami sangat kehilangan,” tambah Hajiman.

Pagi itu, Selasa (8/10/2024) Caisar dan Putri berangkat bekerja jauh ke kebun milik orang lain di Arul Kumer, sekitar 50 kilometer dari rumah mereka. 

Baca juga: Jenazah Korban Longsor di Aceh Tengah akan Dimakamkan di Aceh Tenggara

Keseharian mereka penuh perjuangan, namun tak sedikitpun mereka mengeluh. 

Kebahagiaan sederhana mereka terpancar saat malam tiba, ketika mereka bisa berkumpul kembali di rumah, bercengkerama dengan kedua anaknya.

Namun, malam itu menjadi yang terakhir bagi keluarga kecil ini. Suasana dingin dan lelahnya tubuh mereka setelah seharian bekerja membuat mereka tertidur nyenyak, tanpa menyadari bahwa tanah di belakang rumah mereka perlahan mulai bergerak, merenggut nyawa mereka dalam keheningan malam.

Kabar duka ini menyelimuti Kampung Ramung Ara. Bukan hanya tetangga terdekat, tetapi seluruh kampung turut berduka atas kepergian keluarga ini belum lagi rumah warga yang terdampak.

“Mereka orang yang baik dan mudah bergaul. Kehilangan mereka adalah kehilangan besar bagi kami semua,” ucap Hajiman dengan suara bergetar.

Selamat jalan, keluarga kecil dari Aceh Tenggara. Semoga kalian menemukan kedamaian diistirahat terakhir kalian. (*) 

Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Keluarga Ditemukan Meninggal Dunia Tertimbun Tanah Longsor di Aceh Tengah

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved