Berita Bener Meriah
54 Kasus Kekerasan Seksual Terjadi Selama 2024 di Bener Meriah, MPU Ungkap Faktor Pemicu
Kasus kekerasan seksual sepanjang tahun 2024 di Kabupaten Bener Meriah mencapai 54 kasus.
Laporan Bustami I Bener Meriah
TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Kasus kekerasan seksual sepanjang tahun 2024 di Kabupaten Bener Meriah mencapai 54 kasus.
Informasi tersebut disampaikan oleh Ketua MPU Bener Meriah, Tgk Abdurahman Lamno kepada TribunGayo.com, Jumat (11/10/2024).
Menurut Ketua MPU, dari 54 kasus kekerasan seksual ini terjadi baik itu pelecehan terhadap anak maupun perempuan yang terjadi dari rentan waktu Febuari- September 2024 di wilayah Bener Meriah.
"Kalau kita bagi sembilan bulan maka ada 6 kasus kekerasan seksual setiap bulannya, termasuk korban anak di bawah umur," sebut Ketua MPU Bener Meriah.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang dipicu terjadinya kasus kekerasan seksual diantaranya,
Kurangnya pendidikan yang mempuni serta tingkat kepedulian orang tua yang rendah begitu juga tingkat perlindungan terhadap anak.
"Ketika anak sudah dewasa, orang tua mulai kurang kepeduliannya terhadap anak, serta pendidikannya juga kurang mempuni sehingga ini menjadi suatu masalah," ucapnya.
Lalu faktor ekonomi juga menjadi pemicu terjadi kasus kekerasan seksual, misalnya adanya kekerasan antara suami istri dalam rumah tangga sehingga anaklah menjadi imbas.
Baca juga: Psikolog Ungkap Efek Games Bertema Kekerasan pada Anak
"Dikeadaan seperti ini anak-anak butuh tempat bercerita. Nah, berceritanya kepada tempat yang salah, semisal ke teman-teman seusianya, jalan keluarnya kan berbeda (jika bercerita dengan orang yang tepat)," tandasnya.
Kemudian juga bisa dipicu karena keluarga yang broken home atau perceraian antara kedua orang tua.
"Ketika ini terjadi maka anak tidak ada lagi tau arah kemana harus berlabuh, mengadu dan bersandar.
Sehingga secara mental anak ini menjadi labil hingga terjerumus ke pergaulan bebas," tuturnya.
Selanjutnya teknologi, maraknya informasi yang negatif di media sosial juga menjadi salah satu penyebab.
Begitu juga pergaulan sangat berpengaruh terhadap terjadinya kekerasan dalam lingkungan sosial.
"Gadget juga sangat sulit untuk dibatasi, sehingga apa dilihat di media sosial tentang hal-hal negatif kemudian si anak bisa jadi mempraktekkan ulang, ini juga menjadi masalah bagi kita," tuturnya lagi
Terpentingnya lagi kata ketua MPU kalau di Bener Meriah kebanyakan mata pencaharian masyarakatnya yaitu petani.
Kebiasaanya para orang tua kalau bertani berangkat pagi dan pulang menjelang malam.
Nah pada kasus ini, kebanyakan orang tua menitipkan dan mempercayakan anak-anaknya mereka untuk dijaga ke keluarga terdekat, bisa jadi paman maupun kakeknya nah ini juga bisa menjadi pemicu.
Karena, paman, kakek atau saudara terdekat ini terkadang bukan memberi perlindungan, malah sebaliknya menjadi pelaku kejahatan bagi anak-anak.
"Ini yang sangat kita sayangkan, maka dari itu kita akan terus melakukan sosialisasi dari mimbar ke mimbar tentang tugas orang tua, wali dan saudara untuk menjaga orang terdekat.
Kita juga mengingatkan untuk kepekaan orang tua tentang pengawasan terhadap anak-anak mereka," ucapnya.(*)
Baca juga: Kapolres AKBP Nanang Sebut Suhu Dingin di Bener Meriah Dapat Picu Kasus Pelecehan Seksual
Pemkab Bener Meriah Gelar Pangan Murah, Catat Jadwal dan Lokasinya |
![]() |
---|
Satpol PP Bener Meriah Amankan Empat Warga Aceh Utara, Modus Minta Sumbangan Atas Nama Pesantren |
![]() |
---|
Kedapatan Menjual Tuak, RM Asal Bandar Bener Meriah Divonis 50 Kali Cambuk |
![]() |
---|
Pria di Bener Meriah Divonis 80 Bulan Penjara atas Kasus Pelecehan Terhadap Anak Bawah Umur |
![]() |
---|
Gunung Burni Telong Bener Meriah Mulai Ramai Didatangi Pendaki Usai Resmi Dibuka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.