Berita Nasional

Begini Respon Wakil Menteri ESDM Terkait Gubernur Aceh Mualem Sebut Hapus Barcode BBM di SPBU

Pertanyaan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem yang menyebut akan menghapus sistem barcode atau QR Code mendapat respon Wakil Menteri ESDM

Editor: Rizwan
Kompas.com/Zuhri Noviandi
PELANTIKAN GUBERNUR ACEH - Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf dan Fadhlullah usai mengikuti pelantikan di gedung DPR Aceh, Rabu (12/2/2025). Selain itu, Wamen ESDM ikut memberikan respon terkait pernyataan Gubernur Aceh tersebut. 

TRIBUNGAYO.COM - Pertanyaan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem yang menyebut akan menghapus sistem barcode atau QR Code mendapat respon dari Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung.

Sistem barcode atau QR Code saat ini untuk pengisian bahan bakar minyak (BBM) di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Aceh.

Pernyataan Gubernur Mualem itu disampaikan saat dilantik menjadi Gubernur Aceh pada Rabu 12 Februari 2025 lalu. 

Mengutip Kompas.com, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mempertanyakan pernyataan itu.

"Itu nanti distribusinya bagaimana?" kata Yuliot di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (14/2/2025). 

Saat ini, ketentuan pembelian BBM bersubsidi diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Regulasi ini sedang dalam proses revisi untuk mengatur ulang ketentuan pembelian BBM bersubsidi.

Namun, Yuliot belum menjelaskan lebih lanjut mengenai perkembangan revisi tersebut.

"Ini lagi disiapkan," ujarnya.

Sebelumnya, Muzakir Manaf atau Mualem menyatakan akan menghapus sistem QR Code untuk pembelian BBM di Aceh selama masa kepemimpinannya. 

"Yang perlu digarisbawahi adalah, karena sesuai dengan sumpah tadi, kami ingin mensejahterakan rakyat, menyenangkan rakyat, bukan menyusahkan rakyat. PR hari ini, semua SPBU di Aceh tidak ada lagi istilah barcode. Mohon digarisbawahi," ucapnya dalam sambutan usai pelantikan, Rabu (12/2/2025).

Menurutnya, masyarakat tidak boleh lagi dirumitkan dengan sistem tersebut saat mengisi BBM.

Ia mengklaim, penggunaan QR Code selama ini menimbulkan kemarahan di sebagian masyarakat, bahkan ada yang ingin membakar SPBU.

"Maka saya ambil kesimpulan untuk menghapuskan semua barcode yang ada di SPBU di Aceh," katanya.

Baca juga: Juru Bicara Muallem-Dek Fadh: Soal Barcode BBM adalah Soal Rasa Keadilan Bagi Rakyat Aceh

Tanggapan Pertamina 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved