Gajah Putih Muncul di Aceh
Kilas Balik Sejarah Kerajaan Linge dan Kemunculan Gajah Putih di Bener Meriah
Sengeda dan Bener Meriah, dua bersaudara kandung putra Reje Linge XIII dari ibu asal Kesultanan Johor.
Laporan Romadani | Aceh Tengah
TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON – Sengeda dan Bener Meriah, dua bersaudara kandung putra Reje Linge XIII dari ibu asal Kesultanan Johor.
Ayah mereka, Reje Linge XIII, menjadi penguasa di Pulau Lingga (sekarang Kepulauan Riau) setelah penaklukan Johor oleh Kerajaan Aceh Darussalam.
Reje Linge XIII adalah salah seorang panglima Kerajaan Aceh Darussalam yang kemudian mendapat wilayah kekuasan di Pulau Lingga.
Di pulau itu pula, ia meninggal dunia, meninggalkan seorang istri dan dua putra, si sulung Bener Meriah dan si bungsu Sengeda.
Ketika Sengeda dan Bener Meriah pulang menjenguk Tanoh Linge, berbekal identitas cincin warisan Reje Linge XIII, ternyata ditolak keras oleh Reje Linge XIV yang sedang berkuasa di Kerajaan Linge.
Kehadiran Sengeda dan Bener Meriah dicurigai untuk merebut tampuk kekuasaan kerajaan. Dengan penuh siasat, Bener Meriah kemudian dibunuh dalam satu tragedi dramatis.
Tapi, tidak dengan Sengeda. Ia diselamatkan Cik Serule, Perdana Menteri Kerajaan Linge. Cik Serule yang ditugaskan untuk membunuh Sengeda tidak menjalankan perintah itu.
Tabir pengkhiantan Reje Linge XIV mulai terkuak ketika suatu waktu, Sengeda mimpi bertemu Bener Meriah, yang memberi petunjuk tentang adanya gajah putih dan cara menangkapnya.
Gajah tersebut kelak diberikan kepada Sultan Aceh sebagai hadiah untuk putri Sultan.
Dalam satu sidang tahunan di Kesultanan Aceh Darussalam, Cik Serule datang memenuhi undangan sebagai utusan Kerajaan Linge.
Sengeda yang ia selamatkan, dibawa serta ke istana Sultan. Pada saat sidang berlangsung, Sengeda--sesuai petunjuk mimpinya--mencoba menarik perhatian putri sultan dengan cara bermain-main di Balai Gading.
Di tempat itu, Sengeda melukis seekor gajah putih di helai “neniyon” atau pelepah bambu kering.
Sengeda kemudian memainkan lukisan “neniyon” itu dengan memanfaatkan pancaran sinar matahari, sehingga terkesan lukisan gajah menjadi sangat hidup dan berwarna putih.
Putri Sultan yang berada tak jauh dari tempat itu melihat pantulan “cahaya” gajah putih dan langsung menarik perhatiannya.
Peristiwa Gajah Putih, Sengeda dan Raja Linge XIV Terjadi Pada Masa Sultan Aceh Alaidin Ria’yah II |
![]() |
---|
Reje Linge, Gajah Putih dan Struktur Tari Guel |
![]() |
---|
Ismanadi Keturunan Cik Serule: Kemunculan Gajah Putih di Bener Meriah Pertanda Baik bagi Tanah Gayo? |
![]() |
---|
Kisah Gajah Putih Penjelmaan Anak Reje Linge XIII, Legenda yang Mengakar Bagi Masyarakat Gayo |
![]() |
---|
Viral! Kemunculan Gajah Putih di Bener Meriah, Benarkah Ini Pertanda untuk Reje Linge ke-21? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.