Gajah Putih Muncul di Aceh

Kilas Balik Sejarah Kerajaan Linge dan Kemunculan Gajah Putih di Bener Meriah

Sengeda dan Bener Meriah, dua bersaudara kandung putra Reje Linge XIII dari ibu asal Kesultanan Johor.

Penulis: Romadani | Editor: Rizwan
TribunGayo.com/Romadani
KEMUNCULAN GAJAH PUTIH - Reje Linge ke 21. Selain itu, gajah putih yang muncur sempat viral di media sosial di Kabuoaten Bener Meriah beberapa waktu terakhir. 

Ia pun mendekati Sengeda dan menayakan tentang binatang bertubuh besar dan berbelalai itu.

Sengeda kemudian menceritakan bahwa lukisan yang ia buat adalah sosok gajah putih yang terdapat di hutan Kerajaan Linge.

Ia bersedia menangkap dan menyerahkannya kepada putri asalkan mendapat perintah dari Sultan.

Cik Serule sempat gusar saat Sultan memerintahkannya menangkap gajah putih tersebut. Tapi, Sengeda memberi jaminan bahwa ia mampu menangkap sang gajah.

Sekembali ke Tanoh Linge, Sengeda mempersiapkan upacara penangkapan. Ia sendiri yang bertindak sebagai pawang.

Di sebuah kawasan hutan, Sengeda dan seluruh peserta upacara memainkan alat-alat bunyi yang mengeluarkan beragam bebunyian, mengiringi jangin (nyanyian), sampai akhirnya muncul sosok gajah berwan putih.

Anehnya, gajah itu diam saja. Sengeda kemudian menarikan gerak-gerakan tertentu yang mirip gerakan belalai gajah, diiringi tabuhan musik yang mistis. Sengeda memainkan gerak tarinya dengan sangat indah dan khidmat.

Tangannya membuat gerak salam berulang-ulang, sampai akhirnya gajah mulai bergerak.

Gajah itulah yang selanjutnya diantarkan ke Kesultanan Aceh Darussalam dan diserahkan kepada putri sultan oleh Sengeda

Endingnya Gajah Putih di serahkan kepada Sultan Aceh dan selanjutnya dipelihara dengan baik, dan Gajah Putih pun menjadi salah satu kavaleri kesultanan Aceh pada masa itu.

Kemunculan gajah putih

Sementara itu, masyarakat Gayo dikejutkan dengan kemunculan lima ekor gajah putih di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah

Penampakan langka ini mendadak viral setelah tersebar dalam video yang diunggah di media sosial.

Banyak warga mengaitkan kejadian ini dengan penobatan Reje Linge ke-21, Juhursyah Bin Asa, yang baru saja dilantik dalam acara adat Munikni Reje Kerejen Linge pada Selasa (25/2/2025).

Salah satu warga, Zam-zam Mubarak, berpendapat bahwa kehadiran gajah putih bukan sekadar kebetulan, melainkan sebuah pertanda yang erat hubungannya dengan sejarah Kerajaan Linge.  

Sumber: TribunGayo
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved