Status Gunung Burni Telong

Status Masih Waspada, Begini Update Kegempaan Gunung Burni Telong Bener Meriah

Total kegempaan di gunung Burni Telong Bener Meriah dalam sepekan mencapai 250 kali.

Penulis: Bustami | Editor: Sri Widya Rahma
ISTIMEWA
GUNUNG BURNI TELONG - Gunung Api Burni Telong, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meirah. Aktivitas kegempaan di Gunung Burni Telong Bener Meriah masih terus terjadi pasca ditingkatkan status gunung dari level I (normal) menjadi level II (waspada). 

Laporan Bustami | Bener Meriah

TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Aktivitas kegempaan di Gunung Burni Telong Bener Meriah masih terus terjadi pasca ditingkatkan status gunung dari level I (normal) menjadi level II (waspada).

Kegempaan digunung yang terletak di Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah itu terjadi untuk gempa vulkanik maupun gempa tektonik.

Data yang dihimpun TribunGayo.com, Senin (29/9/2025), berdasarkan data laporan yang dirilis Badan Geologi dan pos pengamatan gunung api jika gempa di gunung Burni Telong pasca ditingkatkan status terpantau fluktuatif atau naik turun.

Data yang dirangkum sejak tanggal 22 hingga 28 September 2025, aktivitas kegempaan terjadi di gunung yang memiliki tinggi puncak 2.617 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sebanyak 170 kali untuk gempa vulkanik dalam. 

Sedangkan gempa tektonik lokal sebanyak 42 kali dan gempa tektonik jauh sebanyak 38 kali, maka total kegempaan di gunung Burni Telong dalam sepekan mencapai 250 kali.

Untuk itu, masyarakat di wilayah Kabupaten Bener Meriah, dihimbau untuk tetap tenang dan tak perlu panik.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan resmi dari pihak berwenang.

Begitu juga masyarakat dan pengunjung ataupun pendaki Gunung Burni Telong direkomendasi untuk tidak mendekati area kawah Burni Telong dalam radius 1.5 kilometer (Km).

Serta tidak berada di daerah fumarol dan solfatara pada saat cuaca mendung atau hujan karena konsentrasi gas dapat membahayakan kehidupan.

Untuk diketahui, fumarol merupakan celah atau lubang di permukaan tanah yang mengeluarkan uap air panas dan gas vulkanik seperti karbon dioksida (CO₂), belerang dioksida (SO₂), dan hidrogen sulfida (H₂S). Sementara itu, solfatara adalah jenis fumarol yang secara khusus mengeluarkan gas belerang dalam konsentrasi tinggi.

Sebelumnya, pasca ditingkat status gunung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bener Meriah, langsung menggelar rapat koordinasi dan mengeluarkan sejumlah imbauan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Bener Meriah, Ilham Abdi SSTP MAP, mengatakan jika rapat koordinasi itu dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Bener Meriah, untuk menentukan titik evakuasi serta menyatukan informasi satu pintu.

Lalu dalam rapat tersebut, Pemkab Bener Meriah telah mengeluarkan sejumlah imbauan diantaranya, kepada para Camat, dan Reje Kampung dalam Kecamatan Timang Gajah dan Wih Pesam.

Kemudian, kata Ilham, Kecamatan Bukit, yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, II dan I, agar membentuk tim Komando Siaga Bencana sebagai langkah waspada terhadap bencana Gunung Api Burni Telong.

Sumber: TribunGayo
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved