Ramadan 2025

Ini Lima Waktu Tidur yang Dapat Mengurangi Pahala Puasa dan Berdampak Buruk pada Kesehatan

Tidur setelah Subuh dapat menyebabkan rasa malas dan kehilangan momen keberkahan pagi.

Generated by AI
TIDUR- Foto ilustrasi hasil olah kecerdasan buatan (AI), Minggu (9/3/2025), memperlihatkan seseorang sedang tidur. Terdapat beberapa waktu tidur yang sebaiknya dihindari karena dapat mengurangi pahala dan bahkan berdampak buruk pada kesehatan. 

TRIBUNGAYO.COM - Bulan Ramadan merupakan bulan penuh ampunan dan berkah.

Bagi siapa saja yang melakukan amal kebaikan, maka akan Allah lipatgandakan pahalanya.

Selain berpuasa, umat muslim juga dianjurkan untuk meningkatkan ibadah lainnya seperti shalat sunah, tarawih, tahajud, zikir, membaca Alquran dan lainnya.

Namun, tanpa disadari ada kebiasaan-kebiasaan yang bisa mengurangi pahala di bulan puasa.

Salah satunya yaitu tidur di waktu yang kurang tepat.

Mengutip Kompas.com, Sabtu (8/3/2025), terdapat beberapa waktu tidur yang sebaiknya dihindari karena dapat mengurangi pahala dan bahkan berdampak buruk pada kesehatan.

1. Tidur di Pagi Hari setelah Subuh

Pagi hari adalah waktu yang penuh dengan keberkahan. 

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk mengawali hari dengan aktivitas yang bermanfaat, seperti bekerja, berdagang, atau beribadah. 

Tidur setelah Subuh dapat menyebabkan rasa malas dan kehilangan momen keberkahan pagi.

Rasulullah SAW bersabda:

“Di tengah-tengah kalian ada malaikat yang silih berganti bertugas mengiringi kalian di waktu malam dan siang hari. Mereka bertemu ketika waktu Ashar dan waktu Subuh.” (HR. Bukhari & Muslim)

Dari hadits ini, kita dapat memahami bahwa waktu Subuh adalah waktu yang penting dalam pencatatan amal. 

Oleh karena itu, tidur di waktu ini dapat mengurangi pahala karena kehilangan kesempatan untuk berdoa dan berzikir.

2. Tidur setelah Ashar

Tidur sore setelah Ashar juga tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan menurunkan daya ingat. Dalam sebuah hadits disebutkan:

“Barang siapa tidur setelah waktu Ashar, lalu hilang akalnya, maka jangan pernah salahkan kecuali pada dirinya sendiri.” (HR. Ad-Dailami)

Tidur pada waktu ini juga dapat membuat seseorang merasa lemas dan kurang produktif menjelang berbuka puasa.

3. Tidur sebelum Shalat Isya

Tidur sebelum Shalat Isya dilarang karena bisa menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk menunaikan shalat Isya secara berjamaah. 

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Rasulullah tidak senang tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelah shalat Isya.” (HR. Bukhari)

Melewatkan shalat Isya berarti kehilangan pahala besar, apalagi jika dilakukan secara berjamaah di masjid.

4. Tidur Terlalu Larut Malam

Begadang tanpa alasan yang jelas juga tidak dianjurkan karena bisa membuat seseorang kesulitan bangun sahur. 

Rasulullah SAW lebih memilih untuk tidur lebih awal setelah shalat Isya agar bisa bangun di sepertiga malam untuk shalat tahajud.

Diriwayatkan dari Aisyah RA:

“Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak senang tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelah shalat Isya.” (HR. Bukhari)

Jika seseorang tidur terlalu larut dan sulit bangun sahur, maka ia kehilangan keberkahan sahur yang sangat dianjurkan dalam Islam.

5. Tidur Sepanjang Hari

Meskipun tidur saat puasa bisa dianggap sebagai ibadah jika dilakukan dengan niat yang baik.

Tetapi tidur sepanjang hari tanpa melakukan aktivitas produktif sangat tidak dianjurkan. 

Hal ini bisa menyebabkan seseorang menjadi malas dan kehilangan kesempatan untuk beribadah.

Bahkan, tidur terlalu lama juga bisa membuat seseorang melewatkan shalat fardhu atau bahkan tidak beribadah sama sekali.

Hukum Kebanyakan Tidur saat Ramadan 2025

Dalam Islam, tidur adalah anugerah dari Allah yang diberikan kepada manusia untuk beristirahat. 

Namun, jika tidur dilakukan secara berlebihan hingga melalaikan kewajiban, maka hal itu bisa berdampak buruk pada pahala puasa seseorang.

Mengutip Tribun Wow, ustaz Sunaryo Putro pernah membahas soal ini dalam salah satu ceramahnya.

“Tidur adalah bagian dari ibadah di bulan Ramadan, ya bisa saja daripada maksiat lebih baik tidur saja. 

Namun, jangan asal menggunakan statement ini, karena harus menjalani kewajiban sehari-hari," ujarnya.

Dalam konteks ini, tidur memang lebih baik daripada melakukan perbuatan maksiat.

Tetapi bukan berarti seseorang boleh tidur sepanjang hari tanpa menjalankan aktivitas dan ibadah lainnya.

Tidur yang cukup dan teratur sangat penting agar tubuh tetap sehat dan bisa menjalankan ibadah dengan optimal selama Ramadan 2025

Oleh karena itu, umat Islam disarankan untuk mengatur pola tidur dengan baik agar bisa mendapatkan pahala yang maksimal di bulan suci ini. (*)

Artikel ini telah tayang di Grid.ID

Baca juga: Ini Alasannya Kenapa Banyak Minum Teh dan Kopi Harus Dihindari Saat Sahur dan Buka Puasa

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Ramadan 2025: Ini Jam Buka Puasa di Takengon Aceh Tengah dan 3 Kota Lain Hari Ini

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved