SOSOK Hasfiani alias Imam, Sales Mobil yang Tewas Ditembak Prajurit TNI AL di Aceh

Imam meregang nyawa saat sedang melakukan uji kelaikan (test drive) mobil bersama pelaku. 

Editor: Malikul Saleh
Istimewa
TNI BUNUH WARGA - Dede Irawan, seorang prajurit TNI AL Lhokseumawe berpangkat Kelasi Dua, menembak mati seorang sales mobil bernama Hasfiani alias Imam saat uji kelaikan (test drive) di Aceh Utara. 

Kabar kehilangan Imam membuatnya terkejut.

Ia semakin shock saat mendengar kepergian Imam untuk selama-lamanya.

“Dia pekerja keras, tidak ada kata menyerah bagi dia. Kami merasakan luka mendalam. Kami minta, Presiden Prabowo Subianto memberikan hukuman terberat untuk pelaku,” terang Bahrun yang juga Kepala Puskesmas Sawang, Aceh Utara, ini.

Dia menyebutkan, Imam dikenal baik dan jujur dalam setiap pekerjaannya. “Rasanya tidak akan ada manusia yang berbeda pendapat dengan Imam. Orangnya sangat baik, bahkan kebaikannya luar biasa, mudah membantu sesama,” sebutnya.

Imam dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, ditemani keluarga dan masyarakat yang mengantarkannya ke liang lahat.

Mendung menemani kepergiannya, seakan bumi pun berduka atas kepergiannya.

Kronologi Kejadian

Kejadian yang merenggut nyawa Imam bermula pada Jumat (14/3/2025), Imam sedang duduk santai di depan showroom ketika DI datang dan meminta test drive mobil Toyota Innova hitam dengan nomor polisi BL 1539 HW.

Pihak keluarga Hasniafi (37) yang akrab disapa Imam, korban pembunuhan yang dilakukan oleh oknum TNI AL Lanal Lhokseumawe berpangkat Kelasi Dua (KLD) dengan inisial DI, menjelaskan kronologi yang diketahui oleh pihak keluarga atas kasus pembunuhan itu.

Tgk Mujirurrahman, sepupu dari Imam, di lokasi pemakaman Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Senin (17/3/2025) menjelaskan, kronologi yang diketahui keluarga berawal saat Jumat, 14 Maret 2025 sore.

Saat itu, korban bertemu dengan pelaku DI. Mereka lalu melihat mobil Innova warna hitam yang ingin dijual.

Pelaku kemudian meminta tes kelayakan atau test drive.

“Sekitar satu jam mereka keliling di Kompleks ASEAN (Aceh ASEAN Fertilizer). Lalu, terdengar suara letusan senjata. Ramai warga yang mendengar, kami menyakini dibunuh di Kompleks ASEAN," ucap Mujirurrahman.

Namun, keluarga tidak mengetahui di mana suara tembakan itu.

"Entah di dalam mobil atau di luar mobil, kami tidak tahu. Setelah itu, kami tidak tahu kabar, dan hilang kontak," kata Muji.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved