Berita Nasional Hari Ini
Dari Langsa ke Gorontalo, Kisah Mukhtar Sang Operator yang Tangguh
Lulusan SMU di Langsa ini meninggalkan kampung halamannya pada akhir 1990-an, ketika Aceh dilanda konflik bersenjata.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mawaddatul Husna
Di perusahaan itulah ia mengabdi selama 24 tahun sebuah loyalitas yang jarang ditemukan saat ini.
Enam bulan lalu, Mukhtar memutuskan untuk mengundurkan diri dan kemudian bergabung dengan PT Trans Continent.
Ia harus memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dua bulan setelah bergabung, ia dikirim ke Gorontalo sebagai operator Reach Stacker.
Di kota inilah ia kembali membuktikan kemampuannya bukan sekadar mengoperasikan alat berat.
Tetapi juga beradaptasi dalam lingkungan kerja yang dinamis dan berkembang pesat.
Pemimpin Masyarakat
Meski sibuk bekerja, Mukhtar tidak pernah meninggalkan perannya dalam komunitas.
Selama tinggal di Kabupaten Siak, Kecamatan Tualang, Provinsi Riau, ia menjadi Ketua Persatuan Masyarakat Aceh.
Ia juga dipercaya sebagai Ketua Pembangunan Masjid dan Ketua Meunasah Aceh di wilayah itu jabatan yang ia emban hingga kini, walau sudah berpindah tugas ke Gorontalo.
“Warga Aceh di Tualang itu sekitar 200 KK, dan kami semua saling menjaga,” katanya.
Ia bahkan sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Siak dari Partai Buruh dan berhasil mengumpulkan 300 suara pada pemilu legislatif 2024 silam.
“Meski belum lolos, saya ingin warga Aceh punya suara dan keterwakilan di parlemen lokal,” ujarnya.
Meski lahir dan besar di Langsa, Mukhtar menyebut Pekanbaru sebagai tanah kelahirannya yang kedua.
Di sanalah ia membangun keluarga bersama istrinya perempuan Aceh yang ia nikahi setelah beberapa tahun menetap.
Dari pernikahan itu, ia dikaruniai dua orang anak yang kini tumbuh menjadi pemuda.
Bagi Mukhtar, kerja adalah ibadah, dan tanggung jawab sosial adalah panggilan jiwa.
Penyair dan Deklamator Indonesia Rayakan Hari Didong di PDS HB Jassin TIM Jakarta |
![]() |
---|
Lima Rekomendasi Penting Lahir dari Rakernas Evaluasi Haji 2025 |
![]() |
---|
Perahu Cadik Papua, Koleksi Unik dari Suku Demta Hadir di Museum Kebaharian |
![]() |
---|
Merayakan HAN 2025, "Membaca Museum" Bersama Anak-anak Matahari di Jakarta |
![]() |
---|
Peusijuek Warkop Lampoh di Kemang, Tersedia Kopi dan Hidangan Khas Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.