Berita Nasional Hari Ini

Peusijuek Warkop Lampoh di Kemang, Tersedia Kopi dan Hidangan Khas Aceh

Peusijuek ini juga merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diterimanya kuliner Aceh dalam kultur masyarakat nasional.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mawaddatul Husna
FOTO IST
PELETAKAN BATU PERTAMA - Peletakan batu pertama (groundbreaking) Warung Lampoh di Kemang, Jakarta Selatan, diawali dengan acara peusijuek (tepung tawar) pada Senin (21/7/2025). Acara ini untuk meminta keberkahan sekaligus menebalkan persaudaraan masyarakat Aceh dan Betawi dalam hal budaya kuliner. 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA – Peletakan batu pertama (groundbreaking) Warung Lampoh di Kemang, Jakarta Selatan, diawali dengan acara peusijuek (tepung tawar) pada Senin (21/7/2025).

Kegiatan itu dihadiri sejumlah tokoh masyarakat setempat, para pegiat kuliner Aceh di Jakarta dan sejumlah pejabat lokal. 

Ketua Sahabat Kuliner Aceh, J Kamal Farza didaulat untuk membuka acara, sekaligus menjadi masterceremoni acara mengawali pengantarnya mengatakan.

Acara ini untuk meminta keberkahan sekaligus menebalkan persaudaraan masyarakat Aceh dan Betawi dalam hal budaya kuliner.

“Sejak ratusan tahun lalu, masyarakat Aceh dan Betawi sudah bersaudara, dan persaudaraan ini terus terbina hingga kini sampai nanti,” ucap pegiat diplomasi kuliner Aceh itu.

Ustadz Teungku Sufi, yang memimpin peusijuek dan doa ikut meletakkan batu pertama.

Ia mengatakan peusijuek adalah upacara adat dalam budaya Aceh.

Hal itu bertujuan untuk mendinginkan atau menyejukkan, baik secara harfiah maupun kiasan, dalam berbagai situasi penting dalam kehidupan masyarakat Aceh

Upacara ini melibatkan pembacaan doa, penggunaan bahan-bahan.

Seperti tepung tawar, beras, dan daun-daunan, memiliki  makna dan tujuan mendinginkan dan membersihkan untuk mendapatkan keberkahan.

Secara harfiah, jelas Ustadz, peusijuek berarti menjadikan dingin atau sejuk.

“Dalam konteks Lampoh yang punya acara ini, bermakna membersihkan atau menetralkan energi negatif.

Dan mendatangkan keberkahan, sebagai rasa syukur dan sekaligus harapan,” jelas Ustadz Teungku Sufi.

Sementara, Direktur Operasional Warung Lampoh Kemang, Munawar Yusba, peusijuek ini juga merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diterimanya kuliner Aceh dalam kultur masyarakat nasional di Jakarta pada umumnya.

Halaman
12
Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved