Gunung Api Naik Level

Pernah Meletus 5 Kali, Gunung Burni Telong Bener Meriah Kini Siaga II

Baru-baru ini gunung api Burni Telong ramai diperbincangkan dikalangan masyarakat Aceh khususnya Bener Meriah.

|
Penulis: Malikul Saleh | Editor: Budi Fatria
TRIBUNGAYO.COM/MALIKUL SALEH
GUNUNG BURNI TELONG - Aktivitas gunung api Burni Telong di Bener Meriah, dilaporkan naik dari level I normal menjadi level II waspada, pada Sabtu (2/8/2025) sekira pukul 06.00 WIB. 

TRIBUNGAYO.COM - Baru-baru ini gunung api Burni Telong ramai diperbincangkan dikalangan masyarakat Provinsi Aceh, khususnya Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Diketahui, aktivitas gunung api Burni Telong di Bener Meriah, dilaporkan naik dari level I normal menjadi level II waspada, pada Sabtu (2/8/2025) sekira pukul 18.00 WIB.

Peningkatan status Burni Telong jadi level waspada dikarenakan aktivitas gempa vulkanik yang mencapai ratusan kali berdasarkan hasil pantauan Badan Geologi dibawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (Kemen ESDM RI).

Baca juga: Gunung Api Burni Telong Bener Meriah Diguncang Gempa Vulkanik Ratusan Kali, Warga Diimbau Tak Panik

Mode waspada bukan tak beralasan, ini semua dikarenakan dalam dua bulan terakhir di gunung ini telah terjadi peningkatan gempa vulkanik yang cukup signifikan.

Farhan Azhari, petugas pengamanan Gunung Burni Telong menyampaikan dalam dua bulan ini aktivitas gunung api meningkat drastis.

"Antara bulan Juni dan Juli kami catat telah terjadi gempa mencapai 150-190 kali. karena itu Badan Geologi Pusat menaikkan status gunung menjadi level II ini demi mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

"Warga tak perlu panik, serta warga jangan sampai termakan oleh berita-berita yang tidak ada sumbernya, terpenting tetap waspada," pungkasnya.

Gunung Api Burni Telong Pernah Meletus Lima Kali

Mengutip dari buku Data Dasar Gunung Api Indonesia, Burni Telong tercatat pernah meletus sebanyak lima kali.

Letusan Gunung Api Burni Telong tiga diantaranya terjadi pada abad ke-19 Masehi dan dua kali pada awal abad ke-20.

Gunung Api Burni Telong pertama kali meletus akhir bulan September pada tahun 1837.

Letusan tersebut terjadi beberapa kali disertai dengan gempa bumi yang merusak kawasan di sekitar.

Letusan tersebut, letusan tergolong normal pada kawah pusat.

Kemudian, letusan kedua terjadi pada tanggal 12-13 Januari 1839.

Letusan Gunung Api Burni Telong pada tahun itu mengeluarkan abu yang menyebar hingga ke Pulau Weh.

Letusan ketiga terjadi pada tanggal 14 April 1856, mengakibatkan keluarnya abu dan bebatuan dari kawah.

Letusan ketiga menuju keempat memiliki senggang waktu lebih dari setengah abad.

Letusan keempat baru terjadi pada tahun 1919 dengan letusan yang normal.

Letusan yang kelima terjadi pada tanggal 7 Desember 1924.

Letusan yang terakhir ini tidak terlalu berdampak karna tergolong kecil, hanya menampakkan lima tiang asap dilangit.

Namun, dari kelima lutusan Gunung Api Burni Telong tersebut rata-rata terjadi pada bulan Desember.

Gunung Burni Telong

Kabupaten Bener Meriah merupakan daerah yang berada di bawah kaki gunung api Burni Telong.

Gunung api Burni Telong merupakan salah satu dari 68 gunung api yang aktif di Indonesia.

Gunung api Burni Telong memiliki ketinggian 2.624 (MDPL).

Keberadaan gunung api ini juga menjadi ekowisata bagi masyarakat Bener Meriah.

Ekowisata

Gunung api Burni Telong memiliki ekowisata yang berkaitan erat dengan flora dan faunanya.

Jenis tumbuhan yang menjadi dayatarik ekowisata adalah edelweis dan kantong semar.

Adapun dengan okowisata dengan faunanya dengan jenis burung endemik Pulau Sumatera dan 51 jenis burung lainnya.

(TribunGayo.com/Malikul Saleh)

Sumber: TribunGayo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved