Meninggal Diduga Dibacok

Kasus Ayah Bacok Anak Kandung di Bener Meriah, Pihak Keluarga Ungkap Sisi Lain Pelaku

Tragedi berdarah ini terjadi di Kampung Bintang Berangun, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah pada Jumat (15/8/2025) malam.

Penulis: Bustami | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM/BUSTAMI
TKP DIPASANG POLICE LINE - Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang merupakan rumah pelaku dan korban dipasang police line. Kasus pembacokan hingga meninggal yang dilakukan seorang ayah terhadap anak kandungnya sendiri di Bener Meriah, Jumat (15/8/2025) malam. 

Kemudian sejak tinggal di Bergendal, sikap SA sudah mulai ada tanda-tanda keanehan.

Dimana SA mulai merasa ketakutan ketika mendengar suara mobil atau sepeda motor yang melintas diluar rumah.

Hal itu dirasakan karena ia merasa selalu ada orang yang ingin membunuhnya.

Kala itu, prilaku SA dari hari ke hari semakin mengkhawatirkan, bahkan tidak jarang dengan berani melakukan tindak kekerasan terhadap istrinya. 

"Karena itu, pada tahun 2003, keluarganya memutuskan untuk membawa SA berobat ke Rumah Sakit Jiwa di Medan, Sumatera Utara," ungkap Fauzan.

Saat dirumah sakit kata Fauzan lagi, kepada dokter di RSJ itu SA menceritakan semua peristiwa yang dialaminya.

Sedangkan dokter hanya memberikan resep obat, namun demikian tidak mengurangi rasa traumanya.

"Pascapulang dari Medan, ia setiap kali minum obat, efeknya selalu ingin mencoba bunuh diri dengan melompat ke kolam di samping rumah ibunya.

Syukur upaya masih bisa diselamatkan keluarga," ceritanya.

Lalu kondisi tersebut terus berlarut-larut dan bahkan disetiap kali sakitnya kambuh, SA selalu melakukan kekerasan kepada istrinya. 

Merasa tidak tahan dengan perlakukan suaminya, akhirnya sang istri memutuskan untuk bercerai.

"Sebab perceraian dengan istrinya SA jadi semakin parah hingga menambah sakit jiwanya," beber Fauzan.

Dilain sisi, anaknya TI pasca perceraian ayah dan ibu hidupnya saat itu tergelantung-gelantung.

Kadang tinggal bersama sang ayah, kadang dengan ibunya yang tinggal di Simpang Utama, Pondok Baru, Bener Meriah.

"Jadi TI ini anak korban keluarga tidak utuh (broken home), ditambah lagi ekonomi keluarganya tidak baik.

Halaman
1234
Sumber: TribunGayo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved