Siswa Menyeberang Sungai
Ini Lima Jembatan Memprihatinkan Diusulkan PUPR Aceh Tengah ke Pusat
Keberadaan jembatan gantung di daerah pedalaman Aceh Tengah menjadi kebutuhan mendesak.
Penulis: Kiki Adelia | Editor: Sri Widya Rahma
TRIBUNGAYO.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) resmi mengusulkan pembangunan lima jembatan gantung ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
Usulan tersebut tertuang dalam surat bernomor 050.247/JBG-DPUPR tertanggal 26 Juli 2024.
Surat yang diterima TribunGayo.com, Kamis (11/9/2025) malam, berisi permohonan pembangunan jembatan gantung yang ditandatangani oleh mantan Pj Bupati Aceh Tengah, T Mirzuan.
Surat tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Kementerian PUPR dengan nomor PR0101-BT/350, yang ditandatangani oleh Direktur Pembangunan Jembatan, Rakhman Taufik, tertanggal 24 Oktober 2024.
Terkait usulan pembangunan jembatan gantung dari Pemkab Aceh Tengah, Kementerian PUPR menyampaikan agar Badan Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Aceh melakukan telaah dan verifikasi terhadap proposal yang diajukan.
Proses tersebut meliputi peninjauan lokasi, penilaian atau pengkajian awal atas usulan, serta melampirkan foto kondisi lapangan dan visualisasi drone.
Langkah ini dilakukan berdasarkan Prosedur Pemrograman Pembangunan Jembatan Gantung untuk Pejalan Kaki dengan nomor SOP/UPM/DJBM-137 tanggal 2 Mei 2019.
Pembangunan Lima Jembatan Gantung Diusulkan ke Pusat
Adapun lima jembatan gantung yang diusulkan meliputi:
- Jembatan Gantung Gerpa, Kecamatan Bintang
- Jembatan Gantung Delung Sekinel, Kecamatan Linge
- Jembatan Gantung Perkuburan, Kecamatan Linge
- Jembatan Gantung Gegarang Pasir Putih, Kecamatan Jagong Jeget
- Jembatan Gantung Kampung Tanjung, Kecamatan Rusip Antara
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Aceh Tengah, Pijas Visara, menyampaikan bahwa pembangunan jembatan gantung ini sangat penting untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah di Kabupaten Aceh Tengah.
“Terkait jadi atau tidaknya kita juga belum tahu, karena semuanya sedang berproses.
Namun kita tetap mendorong dan memohon kepada Kementerian PUPR, minimal tiga jembatan dapat terakomodir pada tahun 2026,” kata Pijas Visara kepada TribunGayo.com, Kamis (11/9/2025).
Keberadaan jembatan gantung di daerah pedalaman Aceh Tengah menjadi kebutuhan mendesak.
Tanpa jembatan permanen, warga kesulitan beraktivitas, terutama untuk transportasi pendidikan dan ekonomi.
“Kami berharap tahun 2026 nanti benar-benar bisa terealisasi, karena selama ini anak-anak sekolah harus menyeberangi sungai dengan cara yang berbahaya,” ujar Bukhari, Reje Kampung Tanjung Kecamatan Rusip Antara.
Warga Gegarang Pasir Putih, Kecamatan Jagong Jeget, juga menyampaikan keluhan serupa.
Ekslusif
Multiangle
jembatan
PUPR
pusat
KemenPUPR
Linge
Rusip Antara
Takengon
Aceh Tengah
TribunGayo.com
berita tribun gayo hari ini
berita aceh tengah hari ini
Kunjungi SDN 1 Rusip Antara, Wakil Bupati Aceh Tengah Targetkan Pembangunan Jembatan Awal Oktober |
![]() |
---|
Miris! Enam Bulan Tanpa Jembatan, Anak SD di Aceh Tengah Bertaruh Nyawa ke Sekolah |
![]() |
---|
Jembatan Putus, Siswa SD Terpaksa Seberangi Sungai Pakai Rakit, Ini Kata Kadis PUPR Aceh Tengah |
![]() |
---|
Jembatan Putus, Siswa SD di Rusip Antara Aceh Tengah Rela Menyeberang Sungai Deras Pakai Rakit Drum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.