Berita Aceh Tengah Hari Ini

Tokoh Pemuda Ismanadi Sebut Mayoritas Warga Kecamatan Linge Dukung PT JMI Tetap Beroperasi

Tokoh pemuda sekaligus seniman asal Linge, Aceh Tengah Ismanadi menyebutkan, mayoritas warga Kecamatan Linge menyatakan dukungan

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
Istimewa
TOKOH PEMUDA - Ismanadi, tokoh pemuda Linge, Aceh Tengah yang juga seniman  

Laporan Wartawan Tribungayo.com Fikar W. Eda I Aceh Tengah

TribunGayo.com, TAKENGON - Tokoh pemuda sekaligus seniman asal Linge, Aceh Tengah Ismanadi menyebutkan, mayoritas warga Kecamatan Linge menyatakan dukungan agar PT Jaya Mitra Internusa (PT JMI), perusahaan pengolahan getah pinus yang beroperasi di Kampung Kute Baru, Kecamatan Linge tetap melanjutkan aktivitasnya. 

Pernyataan ini muncul sebagai respons atas isu yang beredar beberapa waktu lalu mengenai permintaan penutupan sementara pabrik tersebut.

Ismanadi, tokoh pemuda sekaligus seniman asal Linge, menyayangkan munculnya desakan dari sejumlah pihak yang dinilai tidak memahami kondisi masyarakat setempat.

“Beberapa oknum yang meminta penutupan pabrik bukan warga Linge dan tidak mengetahui persoalan yang sebenarnya. Mereka tidak memahami bahwa sebagian besar masyarakat di sini menggantungkan hidup dari hasil sadapan getah pinus,” ujar Ismanadi kepada TribunGayo, Senin (13/10/2025).

Lebih lanjut, Ismanadi menyinggung adanya surat Gubernur Aceh tertanggal 25 April 2025 yang ditujukan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI perihal hasil verifikasi lapangan terhadap pabrik pengolahan getah pinus tersebut.

Dalam surat itu terdapat beberapa catatan evaluasi di bidang perizinan lingkungan dan kehutanan, namun seluruh dokumen yang diminta telah dilengkapi oleh pihak perusahaan.

 “Hal ini juga sudah disampaikan secara terbuka dalam audiensi bersama DPRK Aceh Tengah beberapa waktu lalu,” tambahnya.

Terkait pemberitaan yang menyebut bahwa keberadaan pabrik PT. JMI menjadi ladang korupsi bagi pemerintah daerah, Ismanadi menilai hal itu bukan kesalahan perusahaan, melainkan lemahnya pengawasan dari pihak terkait.

“Kalau ada penyimpangan, yang perlu diperbaiki adalah sistem pengawasannya, bukan menutup pabrik. Pengawasan harus diperketat agar tidak terjadi hal serupa di masa depan,” tegasnya.

Menurutnya, keberadaan PT. JMI justru memberikan kontribusi nyata bagi daerah, termasuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh Tengah dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

“Sekitar 80 persen warga di Kecamatan Linge hidup dari menyadap getah pinus. Jika pabrik ini ditutup, kami akan kehilangan mata pencaharian dan tidak ada lagi pihak yang menampung hasil getah kami,” tutup Ismanadi.

Warga berharap pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait dapat memberikan dukungan dan pembinaan agar PT. JMI dapat terus beroperasi secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.(*) 

Baca juga: DPRK Aceh Tengah Soroti Pelanggaran Retribusi PT JMI dan Penjualan Getah Pinus Tanpa Setoran PAD

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved